Sabtu, 4 Oktober 2025

Calon Ketum Golkar Condong ke Bahlil Lahadalia, Dito Ariotedjo: Airlangga Sangat Menyadari Itu

Dito menyatakan, kedekatan antara Airlangga dan Bahlil telah tergambar saat mengunjungi Ibu Kota Nusantara

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Nitis Hawaroh
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo usai menghadiri acara syukuran di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (14/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo menyatakan, posisi Calon Ketua Umum Partai Golkar condong kepada Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menurutnya, eks Ketum Golkar Airlangga Hartarto pun telah menyadari hal tersebut. Bahkan Dito mengeklaim Airlangga turut membantu proses transisi agar berjalan dengan lancar.

Baca juga: Mundur dari Ketua Umum Golkar, Ini Jawaban Airlangga Hartarto soal Peluang Jadi Menko Lagi

"Harus kita akui mayoritas memang ke pak Bahlil dan saya rasa juga pak Airlangga sangat menyadari itu dan dia juga support," kata Dito usai menghadiri acara syukuran di Gedung Ali Wardhana, Kemenko Perekonomian, Rabu (14/8/2024).

"Jadi membantu juga dalam rangka transisi ini agar smooth dan bagaimana Golkar akan lebih kuat lagi kedepannya," sambungnya.

Dito menyatakan, kedekatan antara Airlangga dan Bahlil telah tergambar saat mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pada momen Penganugerahan Tanda Kehormatan RI di Istana pada Rabu (14/8) sore.

"Tadi juga di istana pak Airlangga banyak berbicara dengan bang Bahlil saya lihat bang Bahlil komunikasi dengan pak Airlangga. Jadi memang ini suatu transisi yang untuk persiapan munasnya akan smooth," terangnya.

Adapun perihal pengunduran diri Airlangga Hartarto, Dito bilang hal itu dilakukan Airlangga dengan kesadaran diri. Terlebih lagi, Partai Golkar dinilai partai yang dinamis dan matang.

"Ya kan Golkar itu dinamis ya partai yang sangat matang, pak Airlangga juga mundur dengan sangat kesadaran diri dan juga demi kebesaran yang lebih besar lagi," ungkapnya .

Adapun sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar Idrus Marham mengatakan saat ini telah ada 34 jajaran DPD Partai Golkar di tingkat Provinsi yang mendukung Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Baca juga: Agus Gumiwang Tak Maju Pencalonan Ketum Golkar, Bahlil Kandidat Kuat?

Dukungan itu muncul di tengah proses mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Idrus meyakini pengurus di empat DPD Partai Golkar tingkat provinsi lainnya juga akan menyusul memberikan dukungan.

Ia mengatakan pengurus dari 34 DPD Partai Golkar di tingkat Provinsi tersebut telah menyatakan dukungannya di antaranya melalui surat. Surat tersebut, kata dia, tidak disampaikan melaluinya karena dirinya hanya menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar.

Namun, ia memastikan dukungan tersebut karena telah berkomunikasi dengan setidaknya pengurus di 30 DPD Partai Golkar di tingkat Provinsi.

"Yang rilis kalau nggak salah sudah 34. Yang lain itu menyusul hanya masalah teknis. Dukungannya mencalonkan Bahlil sebagai Ketua Umum pengganti Airlangga," kata Idrus di Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2024).

Idrus menyatakan tidak melobi mereka, namun menyampaikannya secara langsung. Ia mengatakan ada sejumlah alasan yang mendasari dukungan mereka kepada Bahlil.

"Pertama adalah selama ini kan sudah dilihat kiprahnya Bahlil. Kemudian yang kedua kekaderannya jelas. Ketiga, prestasinya jelas. Keempat, komunikasinya jelas. Kelima, itu tadi, lahir dalam sebuah proses sehingga dia sepatu miring (rajin melakukan kerja-kerja politik ke bawah)," kata dia.

"Kemudian dengan posisi yang ada itu bisa menjadi perekat. Bangsa ini memerlukan pemimpin yang perekat. Apalagi di Golkar kan kumpul semua," sambung dia.

Baca juga: Agus Gumiwang Tak akan Maju Pemilihan Ketua Umum Golkar, Mengaku Tak Ada Tekanan dari Siapapun

Idrus juga mengatakan secara organisasi, Bahlil memenuhi syarat untuk menduduki posisi Ketua Umum Partai Golkar sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Ia mengatakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar adalah pernah menjadi pengurus DPP selama satu periode dan atau organisasi pendiri dan juga pengurus satu tingkat di bawahnya yaitu DPD 1 (tingkat provinsi) Partai Golkar.

Idrus pun sempat menunjukkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatanganinya saat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar terkait dengan kepengurusan Bahlil sebagai Bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua.

"Bahlil itu pada saat saya jadi Sekjen dan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie itu pernah menjabat, kita SK-kan sebagai Bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua. Ini jadi memenuhi syarat, jadi kalau ada goreng-goreng seperti ini ini mungkin tidak tahu yang kita maafin," kata dia.

"Makanya kita akan beritahu makanya saya terpanggil untuk menjelaskan ya Saudara Bahlil memenuhi syarat ya secara organisatoris seperti itu," sambung dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved