Senin, 29 September 2025

Pemerintah Pastikan Tanggung Semua Kebutuhan Dasar Pengungsi Terdampak Erupsi Gunungapi Ibu

Suharyanto memonitor perkembangan penanganan erupsi Gunungapi Ibu melalui laporan Tim BNPB yang ditempatkan di Halmahera Barat.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Humas BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M meninjau pengungsian dan dapur umum darurat bencana erupsi Gunungapi Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis (30/5/2024). 

Ia mengatakan BNPB juga memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah jika dirasa perlu relokasi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana pindah ke tempat lebih aman.

Masyarakat yang takut dan trauma, bisa dilayani oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat.

"Untuk didata, seandainya harus pindah, harus relokasi dan mungkin punya tanah di tempat lain, di luar area yg dilarang, itu boleh. Nanti pemerintah pusat yang akan bangunkan rumahnya," kata dia.

Ribuan Jiwa Mengungsi

Hingga Rabu (29/5/2024) atau hari ke-13 masa tanggap darurat penanganan bencana erupsi Gunungapi Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, BNPB mencatat sebanyak 2.011 jiwa mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan terdapat lima titik pengungsian.

Lima titik tersebut yakni:

  • Gedung Serbaguna Desa Tongute Ternate Asal dengan rincian 959 jiwa
  • Lapangan Desa Gam Ici 417 jiwa
  • Gereja Desa Tongute Sungi terdapat 357 jiwa
  • SMP 3 Desa Tongute Sungi berjumlah 42 jiwa
  • Kantor Desa Tongute Sungi sebanyak 45 jiwa
  • 191 jiwa lainnya masih dalam pendataan terpilah.

Selain itu, sebanyak 3.883 hektar kebun kelapa, 866 hektare kebun pala, 208 hektar lahan cengkeh, dan 368 hektar kebun kakao terdampak erupsi tersebut.

Masih tersedia juga bahan pangan dan non pangan serta peralatan di Gudang Logistik Posko Penangana Darurat Bencana yang ada di Kantor PMI Halmahera Barat.

"Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan tersebut agar mengikuti mekanisme yang telah ditentukan, yaitu ada pengajuan dari pihak desa atau kecamatan yang membutuhkan dan disetujui oleh komandan Kodim sebagai Koordinator di dalam penanganan bencana ini, kemudian tim logistik akan mendistribusikan ke pengungsian," kata Abdul Muhari.

BNPB, juga akan memberikan bantuan tahap dua dengan menambah dukungan bantuan operasional penanganan darurat.

Bantuan tersebut berupa Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik peralatan antara lain paket sembako, selimut, matras, velbed, terpal, hygiene kit, masker, makanan siap saji, senter, pakaian dan air mineral.

"Mengingat PVMBG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunungapi Ibu dalam level IV (Awas) dan hasil assesmen tim BNPB di lapangan," kata dia.

Terkena ISPA

Tim Kesehatan, kata Abdul Muhari, telah mengobati lebih dari 1.000 pasien.

Untuk pelayanan kesehatan setiap hari disediakan dokter beserta obat-obatan penunjang.

Penyakit paling banyak, diderita ada Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan