Minggu, 5 Oktober 2025

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Besok, 9 November 2023: 21 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem

Inilah info peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 9 November 2023, terdapat 21 wilayah yang mengalami cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi cuaca ekstrem - Inilah info peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 9 November 2023, terdapat 21 wilayah yang mengalami cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk besok, Kamis, 9 November 2023.

Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan laporan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 21 wilayah.

Terdapat 3 wilayah yang berpotensi terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.

Sementara di 18 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan dapat disertai angin kencang.

Baca juga: Gempa M 7,2 Guncang Tanimbar Maluku, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:

- Banten

- DKI Jakarta

- Jawa Timur

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi di 19 Wilayah pada Rabu, 8 November 2023

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Bengkulu

- Sumatera Selatan

- Lampung

- Jawa Barat

Baca juga: Info Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 4 November 2023, Terjadi Cuaca Ekstrem di 29 Wilayah

- Nusa Tenggara Barat

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Cuaca Hari Ini BMKG Rabu, 8 November 2023: 19 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang

Pemicu Cuaca Ekstrem

Terpantau bibit siklon tropis 94W terpantau di perairan Filipina.

Hal ini terjadi dengan kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot dengan tekanan 1011.9 hPa yang mengarah ke barat.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis tersebut.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Aceh hingga Selat Malaka, dari perairan barat Bengkulu hingga Jambi, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur, dari Kalimantan Selatan ke Kalimantan Utara, di Sulawesi Barat, dari Papua Barat hingga Papua.

Sedangkan daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Selat Karimata, Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, Teluk Cendrawasih, dan Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved