Minggu, 5 Oktober 2025

Ajudan Kapolda Kaltara Tewas

Istri Hamil 9 Bulan, Ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Sempat Curhat Ingin Dinas di Jawa

Riski Aritonang sahabat Brigpol Setyo Herlambang menyebut, ajudan Kapolda Kaltara itu sering curhat bahwa Ajudan ingin pindah dinas ke pulau Jawa.

Editor: Wahyu Aji
ist
Brigpol Setyo Herlambang Ajudan Kapolda Kaltara yang Meninggal Tertembak dan akan dimakamkan di Kendal 

"Nanti kalau sudah ada yang jelas hasil penyidikan kami sampaikan. Penyidikan dilakukan gabungan ada Reskrim, Propram, Dokkes," tuturnya. Kapolda Kaltara menjelaskan, Brigpol Setyo Herlambang belum begitu lama menjadi pengawal pribadinya ( walpri ).

"Dia baru jadi walpri saya sekitar tiga empat bulan," ujarnya.

Terpisah, Kakak ipar Setyo, Agus Dwijatmiko, mengatakan saat itu pihak keluarga diinformasikan bahwa Setyo tewas karena kecelakaan.

Baca juga: Polda Kaltara Bentuk Tim Gabungan Usut Kematian Ajudan Kapolda, Ada Propam hingga Reserse

Pengakuan Agus, pada pukul 10.45 WIB istri Setyo masih melakukan komunikasi dengan suaminya. Saat itu Setyo sempat meminta sang istri menjaga makan karena sedang hamil sembilan bulan.

"Tidak ada masalah, jam 10.44 WIB masih WA-nan sama adik saya (istri Setyo). Istri posisi di Medoho, Semarang. WA-nan suruh makan yang banyak karena adik saya kan sedang hamil. Terus lost kontak," kata Agus.

Dirinya berharap kasus tewasnya korban dapat dibuka dan diusut secara transparan. Agus merasa kasihan karena istri korban sedang dalam posisi mengandung.

"Harapan keluarga minta supaya transparan dibuka kenapa ada kejadian seperti itu sedangkan di sini saya kasihan sama adik saya mau melahirkan," kata dia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memerintahkan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir Polisi Setyo Herlambang.

"Yang jelas sudah saya perintah kepada Pak Kapolda (Kaltara) bahwa terkait dengan peristiwa yang terjadi betul-betul diusut secara cermat, secara tuntas," tegas Kapolri di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.

"Manfaatkan CSI (Crime Science Investigation) yang kita miliki sehingga kemudian hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," sambungnya.

Dirinya juga sudah menurunkan dokter-dokter forensik yang dimiliki oleh Bareskrim Puslabfor Polri guna menyelidiki penyebab kematian Setyo.

Dia tidak ingin tergesa-gesa menyimpulkan penyebab tewasnya Brigadir Setyo lantaran saat ini jajarannya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Saya juga tidak mau tergesa-gesa. Karena kemarin juga sedang dilakukan autopsi dan tentunya di luar autopsi tim Labfor juga bekerja dan ini semua akan menjadi satu kesatuan," jelasnya.

"Yang kemudian menjadi kesimpulan di dalam hasil penyelidikan nanti apakah ada unsur lain. Semuanya tentunya akan didapatkan setelah rangkaian tersebut," tambahnya.

Selain itu ia juga memastikan bahwa pihaknya bakal transparan mengenai persoalan tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved