Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini Hari Ini, 19 September 2023, BMKG: 24 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem
Peringatan dini pada hari ini, Selasa 19 September 2023, terpantau akan ada 24 wilayah di Indonesia yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Selasa, 19 September 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada hari ini.
Menurut informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di 24 wilayah di Indonesia.
Terdapat 17 wilayah yang mengalami potensi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Sedangkan di Wilayah NTT dan NTB berpotensi terjadi angin kencang.
Sementara di 5 wilayah lainnya juga akan terjadi cuaca ekstrem hujan, disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, Selasa 19 September 2023, BMKG: Sumatera Barat Hujan Sedang
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Riau
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Utara
Baca juga: Cuaca Besok BMKG Selasa, 19 September 2023: 17 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Jawa Timur
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Senin, 18 September 2023: Perairan Barat Aceh Capai 4 Meter
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Selatan Bali Hari Ini, 18 September 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
Sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Sulu selatan Filipina dan di Samudera Pasifik timur Filipina.
Kondisi inilah yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang.
Konvergensi terjadi dari Laut Sulu hingga Laut Sulawesi, dari perairan Kep. Sangihe-Talaud hingga Laut Sulu, dan dari Samudera Pasifik utara Papua Barat.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat dan dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.