Peringatan Dini Besok, 12 September 2023, BMKG: 19 Wilayah Terjadi Cuaca Ekstrem

TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Selasa, 12 September 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.

Menurut laporan terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di 19 wilayah di Indonesia.

Terpantau 13 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.

Sedangkan 3 wilayah lainnya akan mengalami potensi cuaca ekstrem angin kencang.

Selain itu ada 3 wilayah juga yang akan terjadi cuaca ekstrem hujan disertai kilat dan angin kencang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Selasa, 12 September 2023: Tasikmalaya Cerah Berawan, Sukabumi Hujan

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Sabtu, 9 September 2023: Perairan Barat Bengkulu Capai 4 Meter

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Maluku Utara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Cuaca Hari Ini BMKG Minggu, 10 September 2023: 16 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Sumatera Barat

- Jawa Barat

- Sulawesi Barat

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Minggu, 10 September 2023: Bandung Berawan, Bogor Hujan Ringan

Pemicu Cuaca Ekstrem

Daerah konvergensi memanjang dari Laut Natuna hingga Laut Cina Selatan.

Selain itu dari Aceh hingga Laut Andaman, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Sulawesi Barat hingga Kalimantan Utara juga terjadi konvergensi memanjang.

Dari Papua Barat hingga Teluk Cendrawasih juga terpantau akan terjadi konvergensi memanjang.

Daerah konfluensi berada di Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru, dan di Samudra Pasifik Utara Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)