Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini Hari Ini, 5 September 2023, BMKG: 21 Wilayah Terjadi Cuaca Ekstrem
Peringatan dini pada hari ini, Selasa 5 September 2023, terdapat 21 wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Selasa, 5 September 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada hari ini.
Menurut laporan terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di 21 wilayah di Indonesia.
Terdapat 16 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Sementara 5 wilayah lainnya akan mengalami potensi cuaca ekstrem angin kencang.
Potensi ini cuaca ekstrem juga dipengaruhi karena adanya daerah yang mengalami konvergensi yang memanjang.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 16 Wilayah Alami Hujan Lebat hingga Angin pada Selasa, 5 September 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Kalimantan Barat
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 6 Meter di Samudra Hindia Barat Bengkulu Hari Ini, 5 September 2023
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa 5 September 2023: Gelombang Tinggi 4 Meter di Selat Sunda Bagian Selatan
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Banten
- Jawa Barat
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 6 Meter di Samudra Hindia Barat Bengkulu Hari Ini, 5 September 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
Daerah Pertemuan/Perlambatan Kecepatan Angin (Konvergensi).
Konvergensi terpantau memanjang dari Perairan Barat Sumatera Utara - Sumatera Utara, dari Riau hingga Selat Malaka.
Selain itu dari Kalimantan Barat hingga Laut Natuna, dari Kalimantan Timur hingga Perairan Utara Kalimantan juga akan mengalami konvergensi memanjang.
Dari Selat Makassar hingga Kalimantan Utara, dari Papua Barat hingga Laut Maluku, dan di Samudera Pasifik Utara Papua terpantau juga terjadi pertemuan atau perlambatan kecepatan angin.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.