Senin, 29 September 2025

NasDem Tak Setuju Usulan Megawati Bubarkan KPK

Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari atau Tobas tak setuju dengan usulan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membubarkan KPK.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016). Seluruh kegiatan KPK akan pindah ke gedung baru pada akhir tahun ini. (TRIBUNNEWS/HERUDIN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari atau Tobas tak setuju dengan usulan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tobas menilai lembaga antirasuah tersebut tetap dibutuhkan terlepas dari kelebihan dan kekurangannya

Dia menyarankan agar pelurunya evaluasi menyeluruh sebelum membuat pernyataan untuk membubarkan KPK.

Menurut Tobas, evaluasi menyeluruh sangat penting untuk mengukur apakah KPK sudah tak dibutuhkan lagi sehingga kewenangannya diserahkan ke penegak hukum lainnya.

"Jadi tidak bisa kemudian kita memiliki satu gagasan yang tidak didasarkan pada evaluasi terlebih dahulu," kata Tobas di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Dia menegaskan Megawati perlu menjelaskan ke publik soal pernyataannya yang menyebut KPK tidak efektif.

"Kalau ada bahan evaluasinya kita bahas bersama-sama. Apakah evaluasi ini merujuk pada kebutuhan membubarkan atau kah ke arah perbaikan," ujar Tobas.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri bicara soal pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga antirasuah itu padahal berdiri pada tahun 2002 saat dirinya menjabat Presiden.

Kepada Presiden Jokowi, Megawati mengaku pernah mengusulkan agar KPK dibubarkan karena penegakan hukum tidak berjalan dengan baik.

"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, 'sudah deh bubarkan saja KPK itu Pak, menurut saya enggak efektif'," kata dia di The Tribrata, Jakarta, Senin (21/8/2023).

"Lihat noh rakyat yang masih miskin, ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga, bohong kalau enggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum di Indonesia ini yang sudah susah payah saya buat," sambung dia.

Hal itu menjadi sorotan Megawati, karena pemerintah tetap memungut pajak dari warga dengan dalih kewajiban untuk negara.

"Untuk apa dia mejeng-mejeng doang, coba bayangkan, rakyat kan kasihan disuruh bayar pajak itu, kalau dengerin kan merintih saya. Sudah begitu katanya orang pajak, 'ya ini kan harus dibayar untuk negara'. Gile gue bilang, padahal sudah gitu ditilep," kata dia.

Megawati pun tak masalah jika pernyataan itu dianggap terlalu blak-blakan oleh sejumlah pihak.

Baca juga: 4 Hari Lalu Rapikan Dasi Firli Bahuri, Megawati Geram Minta Jokowi Bubarkan KPK

"'Ibu nih kalau ngomong ces pleng', lho saya yang membuatnya (KPK) kok," sambung dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan