Selasa, 30 September 2025

Polusi Udara di Jakarta

Fakta Polusi Udara di Jakarta, Penyebab hingga Dampaknya, ASN Pemprov DKI Bakal WFH Mulai September

Fakta-fakta kualitas udara di kawasan Jabodetabek buruk akhir-akhir ini, penyebab hingga dampaknya bagi masyarakat.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (20/6/2023). Berdasarkan laman resmi US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara, tercatat kualitas udara Jakarta berada di angka 152. Fakta-fakta kualitas udara di Jakarta yang memburuk, penyebab hingga dampaknya bagi masyarakat. 

"Saya memiliki beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh kementerian dan lembaga terkait," jelasnya.

Pertama, kata Jokowi, dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik.

"Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek, dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi Euro 5 dan Euro 6, khususnya di Jabodetabek. Kemudian perbanyak ruang terbuka hijau dan tentu saja ini memerlukan anggaran. Siapkan anggaran," ungkap Jokowi.

Bila diperlukan, Jokowi menyebut, kantor perlu mendorong pelaksanaan kerja secara hybrid working: work from office, work from home.

"Mungkin saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di Rapat Terbatas ini apakah 75:25 atau angka yang lain," terangnya.

Kedua, dalam jangka menengah.

Jangka menengah tersebut, yakni konsisten melaksanakan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal.

"Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian Kereta Cepat bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah," kata Jokowi, dilansir Setkab.go.id.

Ketiga, menurut Jokowi, dalam jangka panjang perlu memperkuat aksi mitigasi.

Lalu, adaptasi perubahan iklim harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek.

Terakhir, yaitu mengedukasi publik.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Galuh, TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci, Kompas.com/Alinda Hardiantoro)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved