Sabtu, 4 Oktober 2025

UU Cipta Kerja

5 Fakta Demo Buruh di Patung Kuda: Aksi hingga Tengah Malam, Eks Menkeu Turut Orasi

Berikut fakta-fakta mengenai demo buruh menolak UU Cipta Kerja, di sekitaran Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023).

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
Kompas.com/Xena Olivia
Massa buruh membakar kayu saat demo di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023) malam. Berikut fakta-fakta mengenai demo buruh menolak UU Cipta Kerja, di sekitaran Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023). 

Massa demo dari sejumlah elemen buruh itu baru membubarkan diri sekitar pukul 23.30 WIB.

Dengan selesai tengah malam itu, massa buruh melanggar aturan penyampaian pendapat yang harusnya selesai sekitar pukul 18.00 WIB.

Para massa aksi juga melakukan pembakaran terhadap spanduk-spanduk yang mereka bawa untuk atribut demo.

Bahkan, salah satu orator mengancam akan bermalam di kawasan ini hingga pemerintah mencabut UU Omnibuslaw Cipta Kerja hingga UU Kesehatan.

"Ingat kawan-kawan, kita sudah berjuang sejak lama. Ini kita akan bermalam hari ini. Jadikan tanggal 10 Agustus menjadi momentum," ucap orator.

5. Polisi Sempat Negosiasi 

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, mengatakan pihaknya sudah melakukan negosiasi kepada para koordinator lapangan (korlap) agar aksi segera diselesaikan.

Namun, pihaknya lebih memilih mengalah agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Pada prinsipnya, walaupun kami menyiapkan personel yang cukup banyak, tapi kami tidak berarti ingin melakukan hal-hal yang sifatnya represif."

"Kalau bisa diimbau pelan-pelan, ya kami mengalah, tak apa-apa kami mengalah. Kami sabar menunggu, rekan-rekan pengunjuk rasa menyelesaikan acaranya," kata Karyoto, Jumat (11/8/2023) dini hari.

Di sisi lain, Karyoto mengatakan hingga malam tadi, masih banyak ibu-ibu yang masih bertahan di dalam massa aksi tersebut.

"Ya kita lihat sudah malam hari beberapa perkiraan, masih ada ibu-ibu yang demo juga tadi."

"Kalau kita lakukan tindakan-tindakan represif tentunya, sebenarnya tindakan represif yang paling awal adalah sangat-sangat soft," jelasnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdy Ryanda Shakti/Mario Chritian)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved