Senin, 6 Oktober 2025

Panglima TNI Sebut Modernisasi Alutsista Dilakukan Setiap Tahun Berdasarkan Prioritas

Panglima menjelaskan terkait hal tersebut sudah disampaikan kepada para Kepala Staf Angkatan TNI.

Penulis: Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI dilakukan setiap tahun berdasarkan prioritas. 

Ali mengatakan kapal-kapal perang yang saat ini dioperasikan TNI AL harus dioperasikan dengan sangat hati-hati.

Namun demikian, kata dia, ke depan tetap akan dilakukan pengadaan kapal-kapal perang baru untuk TNI AL secara bertahap dilaksanakannya.

"Dan ini semua, untuk unsur-unsur seperti unsur-unsur Kolinlamil bisa diadakan di dalam negeri semua. Kecuali unsur-unsur yang mempunyai tingkat sophisticated, tingkat peralatan yang cukup canggih itu memang kita masih pengadaan dari luar," kata dia.

Ali juga pernah mengatakan modernisasi atau refurbishment 41 kapal perang TNI Angkatan Laut akan dilakukan seluruhnya di Indonesia.

Ia menegaskan kembali komitmen dukungan TNI AL untuk memprioritaskan galangan-galangan kapal dalam negeri dalam proyek tersebut dan pembangunan kapal-kapal perang yang baru.

Hal tersebut disampaikannya di atas KRI Banda Aceh-593 yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Senin (16/1/2023).

"Untuk 41 kapal semuanya dilaksanakan dalam negeri. Kan kita sudah komitmen bahwa kita akan memprioritaskan semua galangan dalam negeri dan kita libatkan mereka dalam pembangunan kapal perang," kata Ali.

Ali mengatakan proses peremajaan kapal-kapal perang tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Pada tahap pertama, kata dia, akan diprioritaskan bagi kapal-kapal perang yang telah berusia sangat tua.

"Itu dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan oleh Kementerian Pertahanan adalah 41 kapal. Namun kita akan prioritaskan pada kapal-kapal yang sudah sangat tua dan sudah memang harus diperbaiki, itu yang didahulukan. Mungkin ada delapan dulu," kata dia.

"Dan kita juga menyesuaikan dengan galangan-galangan kapal yang ada di Indonesia baik galangan BUMN maupun galangan-galangan kapal swasta," sambung dia.

Proses modernisasi kapal-kapal perang TNI AL tersebut rencananya akan mencakup kapal-kapal perang dengan kelas Fast Patrol Boat (FPB)-57 Class, korvet Parchim Class, korvet Fatahillah Class, Kapal Cepat Rudal (KCR) Class, korvet Sigma Class, dan korvet Bung Tomo Class.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebelumnya menginginkan jumlah KRI TNI AL yang dimodernisasi untuk menjaga wilayah laut Indonesia ditambah.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada jajaran pejabat Eselon I dan II di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Senin (2/1/2023).

“Dari 41 kapal perang ini, mungkin bisa bertambah menjadi 43 hingga 44 KRI,” kata Prabowo dalam Press Release Tim Media Prabowo Subianto pada Selasa (3/1/2023).

Ia pun juga meminta jajarannya berkomunikasi dengan Mabesal terkait hal tersebut.

Prabowo meminta agar tidak ada penghambatan secara birokratis terkait proses tersebut.

"Tolong approach Mabesal. Tolong, yang sudah tidak bisa operasional, segera masuk dock. Jangan ada penghambatan birokratis," kata Prabowo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved