Minggu, 5 Oktober 2025

Munaslub PKN

Anas Urbaningrum Tetap Jadi Ketua Umum PKN Meski Hak Jadi Pejabat Publik Dicabut, Ini Alasannya

Anas Urbaningrum tetap diangkat menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), kemudian Gede Pasek akan menjabat jadi Ketua Majelis Agung.

Penulis: Rifqah
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Anas Urbaningrum menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Nasional III Jaringan Indonesia (Jari) di Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023) malam. Dalam acara tersebut, Anas Urbaningrum yang merupakan Pembina Jari menyampailan pidato kebangsaan di depan ratusan hadirin setelah dirinya bebas dari penjara. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA - Anas Urbaningrum tetap diangkat menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), kemudian Gede Pasek akan menjabat jadi Ketua Majelis Agung. 

TRIBUNNEWS.COM - Anas Urbaningrum tetap diangkat menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Nasional (PKN) meskipun haknya menjadi pejabat publik dicabut selama lima tahun.

Demikian disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sri Mulyono.

“Pejabat publik adalah pejabat pada badan publik yang didanai oleh APBN atau APBD, sementara PKN tidak terikat dengan APBN atau APBD,” kata Mulyono di Kantor Pimpinan Nasional (Pimnas) PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).

“Jadi Mas Anas boleh menjadi ketum Partai Kebangkitan Nusantara,” lanjut Mulyono, dikutip dari TribunnewsDepok.com.

Adapun hak politik Anas Urbaningrum tersebut dicabut buntut dari kasus korupsi proyek Hambalang.

Diketahui Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, pada 14-16 Juli 2023 untuk memilih ketua umum baru untuk masa jabatan 2023-2028.

Baca juga: PKN Bakal Gelar Acara di Monas untuk Jelaskan Anas Urbaningrum Tidak Bersalah dalam Kasus Hambalang

Alasan Anas Urbaningrum Jadi Ketum

Alasan Anas Urbaningrum diangkat sebagai ketum, menurut Mulyono karena ia masih yakin dengan kekuatan politik yang dimiliki Anas.

“Kami sangat yakin dengan kemampuannya, jaringannya, pengalamannya. Mas Anas akan membuat partai ini menjadi partai besar,” tutur Mulyono.

Selain itu, Mulyono juga meyakini bahwa Anas Urbaningrum tidak terlibat dalam kasus Hambalang yang menjeratnya.

“Karena memang menurut kami, ada kekhawatiran dari lawan-lawan politiknya, bahwa Anas ini akan meluncur lebih cepat dibandingkan para kompetitornya,” ucap Mulyono,

“Sehingga ada upaya-upaya menghambat beliau dengan kriminalisasi," pungkasnya.

Gede Pasek Suardika Jadi Majelis Agung PKN

I Gede Pasek Suardika di Waroeng Sadjoe, Tebet, Jakarta, Sabtu (5/2/2022) - Anas Urbaningrum tetap diangkat menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), kemudian Gede Pasek akan menjabat jadi Ketua Majelis Agung.
I Gede Pasek Suardika di Waroeng Sadjoe, Tebet, Jakarta, Sabtu (5/2/2022) - Anas Urbaningrum tetap diangkat menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), kemudian Gede Pasek akan menjabat jadi Ketua Majelis Agung. (Tribunnews.com/Reza Deni)

Ketum PKN, Gede Pasek Suardika diketahui akan menempati kursi Ketua Majelis Agung PKN setelah Anas Urbaningrum menjabat resmi sebagai Ketum PKN yang baru menggantikannya.

"Kemudian Gede Pasek Suardika akan menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara," kata Sekjen PKN Sri Mulyono saat jumpa pers jelang Munaslub di Kantor DPP PKN, Menteng, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Dikatakan Mulyono, bahwa partainya akan menunjuk Anas Urbaningrum secara aklamasi menjadi ketua umum baru gantikan Gede Pasek.

"Seluruh kader partai yang memiliki hak suara secara aklamasi akan memilih Anas Urbaningrum sebagai ketua umum terpilih menggantikan Gede Pasek Suardika," ujarnya.

Baca juga: Singgung Pidato SBY di Jeddah, Sekjen PKN Yakini Anas Urbaningrum Didiskriminasi 

Dalam perjalanan PKN ini nantinya, kedua sosok itu akan berbagi peran atau brbagi tugas sebagai pimpinan partai.

Tak hanya itu, keduanya juga kata Mulyono akan membangun kerja sama politik terlebih dalam menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

"Kebersamaan yang terkandung dalam slogan Mitreka Satata (Bersatu dalam persahabatan), sebuah konsep perjuangan partai yang berbeda dengan parpol yang ada selama ini," kata Mulyono.

"Ini juga untuk mempercepat akselerasi perkembangan partai menuju puncak performa 14 Februari 2024 mendatang," tukas dia.

(Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi Saputra) (TibunnewsDepok.com/Alfian Firmasyah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved