Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Digoyang Keluar Koalisi, NasDem Yakini Demokrat dan PKS Tidak Gegabah Langgar Kesepakatan

Taufik Basari, meyakini Demokrat dan PKS tidak mungkin gegabah dengan melanggar kesepakatan dengan koalisi perubahan yang mengusung Anies jadi capres

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Naufal Lanten
Digoyang Keluar Koalisi, NasDem Yakini Demokrat dan PKS Tidak Gegabah Langgar Kesepakatan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) sedang digoyang.

Sebab, kabar Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digoyang keluar dari koalisi semakin kencang. 

Menanggapi hal itu, Ketua DPP NasDem, Taufik Basari, meyakini Demokrat dan PKS tidak mungkin gegabah dengan melanggar kesepakatan dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies menjadi capres.

"Tentunya Demokrat dan PKS pun tidak akan kemudian salah langkah atau gegabah ya untuk keluar dari kesepakatan kita bersama ini," kata Taufik di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Taufik meyakini Demokrat dan PKS berkomitmen untuk tetap bersama kolaisi perubahan. Apalagi, ketiga petinggi parpol telah meneken piagam bersama koalisi perubahan.

"Kita sudah komitmen. Kita percaya komitmen yang udah dibangun bersama-sama antara NasDem, Demokrat, PKS itu akan terus terjaga," jelasnya.

Sandiaga Uno Bantah Rayu PKS Keluar Koalisi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membantah dirinya merayu PKS keluar dari Koalisi Perubahan.

"Nggak sama sekali (Merayu PKS). Saya bilang kalau Koalisi Perubahan sudah sepakat dengan capres cawapres dan semua pembagiannya ke depan, dengan juga kekuatan dari dukungan, saya ikhlas. Menurut saya itu yang terbaik buat bangsa ini, silahkan," kata Sandiaga Uno ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Kemudian dikatakan Sandiaga bahwa dirinya telah menawarkan ke PKS bahwa masyarakat Indonesia menginginkan keberlanjutan.

"Tapi kalau beliau dari teman-teman PKS ini bisa mempertimbangkan apa yang saya tawarkan, karena saya didukung data dan data ini menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan keberlanjutan," sambungnya.

Ia melanjutkan tapi bagaimana caranya PKS bisa ikut bagian dari pada poros percepatan ini.

"Ini tentunya akan kita bicara bagaimana membangun bangsa bersama," tegasnya.

Kemudian terkait dirinya bakal bergabung ke PKS. Dikatakan Sandi bahwa hal itu masih diupayakan.

Baca juga: Rencana Pertemuan Puan-AHY, PDIP Tegaskan Tak Akan Usik Kerja Sama Demokrat dengan Koalisi Perubahan

"Kita masih berupaya, karena tentunya PKS adalah partai besar. Yang menurut saya mereka adalah aset negara dan memiliki internal proses juga menawarkan sebuah kepemimpinan," tutupnya.

Puan Bakal Temui AHY

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Puan Maharani akan bertemu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto, saat ditemui usai menghadiri acara Peresmian Kapal Kesehatan Laksamana Malahayati, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

"Nanti Mbak Puan Maharani akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog," kata Hasto, kepada awak media, Sabtu.

Meski demikian, Hasto belum menjelaskan lebih lanjut soal kapan pertemuan itu akan dilangsungkan.

Ia menjelaskan, masih ada beberapa agenda terdekat yang akan dilakukan PDIP.

"Ya nanti. Kan abis peresmian Laksamana Malahayati, jadwal-jadwal di DPR. Nanti kita lihat," jelas Hasto.

Sebagai informasi, PDIP telah berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengusung Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024. 

Sedangkan, Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan maju di Pilpres mendatang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved