Minggu, 5 Oktober 2025

Gubernur Lemhannas Bicara Tantangan Sentralitas ASEAN Hadapi Meluasnya Aliansi Gelar Militer AS

Dalam sesi tersebut, kata dia, hal yang dibahas adalah bahwa saat ini sentralitas ASEAN ditantang oleh dua fenomena kolaboratif. 

Penulis: Gita Irawan
Kanal Youtube Lemhannas RI
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dalam tayangan Podcast Lemhannas RI: Menuju Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 di kanal Youtube Lemhannas RI dikutip Senin (12/6/2023). 

Minilateralisme dan mega-mega project tersebut, kata Andi, diluncurkan di kawasan ASEAN namun tidak menjadikan ASEAN sebagai sentralnya. 

"Jadi Aukus, Quad, lepas dari ASEAN. Belt and Road Inititative. Global Security Initiative, lepas dari ASEAN. Indo-Pacific Economic Forum juga lepas dari ASEAN," kata dia.

Baca juga: 280 Miliar Anomali Terjadi di Ruang Digital, Ini Strategi Lemhanas Tangkal Disrupsi Informasi

Menurutnya, tantangan Indonesia sebagai Ketua ASEAN adalah bagaimana membuat ASEAN tetap relevan dan tetap bisa menjadi kerangka kerja sama regional yang menghadirkan forum pertemuan mekanisme multilateralisme paling lengkap di kawasan ini.

Untuk itu ia mencontohkan dengan ASEAN, ASEAN +, ASEAN+1, ASEAN+3, East Asia Summit dan lainnya.

Forum tersrbut, kata Andi, sejak tahun 1994 sampai 2023 berhasil menjadi satu-satunya kerja sama regional yang multilateralismenya inklusif atau terbuka.

"Itu yang membedakan ASEAN dengan minilateral, dengan mega-mega project seperti Belt and Road atau IPEF karena kita inkulsif. Bisa melibatkan negara-negara utama di dunia," kata dia.

Andi mengatakan hal-hal tersebut akan menjadi bahasan uttama dari Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 yang akan digelar pada 14 dan 15 Juni 2023di Jakarta.

Dalam forum tersebut, kata dia, akan dicari gagasan-gagasan baru untuk menambal patahan-patahan geo-maritim dengan upaya yang mengedepankan kerja sama maritim berbasis sentralitas ASEAN.

"Nanti kita akan mencoba mencari gagasan-gagasan baru, bagaimana yang kami sebut sebagai patahan-patahan geo-maritim itu bisa kita tambal," kata Andi.

"Dengan upaya-upaya untuk mengedepankan kerja sama maritim berbasis sentralitas ASEAN, engagement inklusif multilateralisme yang selama ini berhasil untuk ditawarkan ASEAN untuk menjaga stabilitas di kawasan ini," sambung dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved