Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia pada 16-17 Mei 2023

TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Peringatan dini tersebut, disampaikan untuk kurun waktu Selasa, 16 Mei 2023 pukul 07.00 WIB hingga Rabu, 17 Mei 2023 pukul 07.00 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara akan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin 4-20 knot.

Sementara pada wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin 6-25 knot.

Adapun kecepatan angin tertinggi terjadi di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, Perairan Utara Biak-Jayapura.

Dikutip dari laman unggahan Instagram resmi @infobmkg, inilah peringatan dini gelombang tinggi di wilayah Indonesia pada 16-17 Mei 2023:

Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Waspada 10 Wilayah Alami Hujan Lebat pada Selasa, 16 Mei 2023

Tinggi Gelombang 1.25-2.50 M

- Selat Malaka bagian Utara

- Perairan Barat Aceh

- Perairan Timur Pulau SImeulue

- Perairan Timur Pulau Pagai

- Perairan Bengkulu

- Teluk Lampung bagian Selatan

- Perairan Selatan Pulau Bali-Pulau Sumba

- Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan

- Selat Sape bagian Selatan

- Selat Sumba bagian Barat

- Perairan Pulau Sawu

- Laut Sawu

- Perairan Kupang-Pulau Rotte

- Samudra Hindia Selatan NTT

- Laut Seram bagian Barat

- Perairan Selatan Ambon-Pulau Seram

- Laut Banda

- Perairan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar

- Perairan Selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru

- Laut Arafuru

- Perairan Manokwari-Jayapura

- Teluk Cendrawasih

- Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Biak

Tinggi Gelombang 2.50-4.0 M

- Perairan Utara Sabang

- Perairan Barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai

- Perairan Barat Pulau Enggano

- Perairan Barat Lampung

- Samudra Hindia Barat Sumatra

- Selat Sunda bagian Baratdan Selatan

- Perairan Selatan Pulau Jawa

- Samudra Hindia Selatan Jawa-NTB

- Samudra Pasifik Utara Jayapura

(Tribunnews.com/Pondra Puger)