Prakiraan Cuaca
Cuaca Ekstrem Besok, 11 Mei 2023, BMKG: 28 Wilayah Terjadi Hujan Lebat, Kilat, dan Angin Kencang
Inilah peringatan dini dari BMKG Kamis, 11 Mei 2023, terdapat 28 wilayah yang akan terjadi cuaca ekstrem hujan, lebat kilat, angin kencang.
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Kamis, 11 Mei 2023: Cianjur Cerah, Indramayu Hujan Petir
Pemicu Cuaca Ekstrem
BKMG juga melaporkan, bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 15 knot, tekanan udara minimum 1007.7 mb.
Bibit siklon ini bergerak perlahan ke arah Timur - Tenggara dengan potensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera Barat, Jambi hingga Bengkulu.
Bibit siklon tropis 91B terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat laut Aceh dengan kecepatan angin maksimum 20-25 knot, tekanan udara minimum 1003.7 mb.
Bibit siklon ini bergerak perlahan ke arah Barat Laut dengan potensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Sedang.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Samudera Hindia Barat Aceh hingga Laut Andaman.
Sistem mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem bibit siklon tersebut.
Sirkulasi siklonik terpantau berada di Selat Makassar, dan di Samudera Pasifik Timur Filipina yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Selat Makassar hingga Kalimantan Selatan, dari Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara hingga Samudera Pasifik Timur Filipina.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain terpantau memanjang dari Pesisir Barat Sumatera Utara hingga Aceh, dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dari Kep. Riau hingga Laut Cina Selatan, di Papua, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudera HIndia Barat Sumatera Utara hingga Aceh, Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik Timur Filipina.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.