Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Elektabilitas Erick Thohir Diprediksi Terus Naik, Ini Kata Pengamat

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, cawapres yang namanya naik sangat signifikan adalah Menteri BUMN Erick Thohir.

Penulis: Erik S
Editor: Johnson Simanjuntak
Instagram Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Jumat (24/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, cawapres yang namanya naik sangat signifikan adalah Menteri BUMN Erick Thohir.

Jika di November lalu hanya 12,9 persen, namun kini elektabilitas Menteri BUMN ini sudah mencapai 17,6%.

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya Andy Fefta Wijaya menilai kenaikan elektabilitas Erick karena ia berhasil menjadi ketua pelaksana Harlah NU dan ketua PSSI.

Keberhasilan tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi elektabilitas Erick di mata publik. Sebab ketika Erick menjadi ketua pelaksana Harlah NU dan ketua PSSI, media banyak meliput kegiatannya.

“Kalau untuk kinerja beliau di BUMN, memang ada yang menilai berhasil dan ada yang menilai sebaliknya. Selain itu yang mengerti mengenai kinerja positif Erick di BUMN adalah kalangan menegah atas dan pebisnis. Sedangkan yang disurvei oleh Indikator adalah semua lapisan masyarakat. Saya yaki elektabilitas Erick akan terus naik. Pemimpin nasional berhasil muncul karena prestasi menyelesaikan tugas besar. Ketika berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, maka kepemimpinan Erick teruji dan bisa menjadi pemimpin nasional berikutnya,” kata Andy dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).

Sementara itu untuk capres versi Indikator Politik Indonesia sudah mengkristal di 3 calon yaitu Ganjar Pranowo (36,8%), Prabowo Subianto (27%) dan Anies Baswedan (26,8%).

Dari 3 kandidat tersebut nama Ganjar konsisten menguat. Prabowo mengalami peningkatan yang signifikan sejak Februari lalu (18,2%). Penurunan yang signifikan dialami Anies sejak Desember tahun lalu (23,7%).

Menurut Andy turunya nama Anies disebabkan banyaknya serangan negatif kepadanya sejak dideklarasikan menjadi capres oleh Koalisi Perubahan.

Beberapa opini negatif tersebut diantaranya Anies yang sudah mencuri start kampanye pilpres.

Padahal KPU belum resmi membuka pencalonan bakal capres cawapres. Andi menilai wajar lawan politiknya menyerang Anies. Sebab safari politik yang dilakukan Anies membawa pesan sebagai capres.

“Jika dikemas sebagai sosok pribadi dan ingin silaturahmi dengan berbagai komponen masyarakat di berbagai daerah, itu sah saja. Namun kenyataannya Anies melakukan safari politik untuk memperkenalkan sebagai cawapres. Tentu ini dijadikan senjata bagi lawan politiknya. Menurut saya langkah yang dilakukan Anies tersebut tidak etis dan tak elok. Karena pendaftaran resmi oleh KPU belum dimulai,”ucap Andy.

Selain itu stigma politik identitas yang masih kental melekat juga memberi dampak negatif kepada Anies. Andy menilai sulit melepaskan stigma politik identitas dari Anies. Sebab ketika Anies naik menjadi Gubernur DKI Jakarta, tim suksesnya mempergunakan isu politik identitas.

Baca juga: Posisi Cawapres Erick Thohir Semakin Menguat Karena Didukung Jokowi

“Mungkin secara pribadi beliau tidak melakukan politik identitas. Namun secara politik stigma beliau tak bisa dihapus. Meski ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menghapus stigma politik identitas. Di politik sah saja jika lawannya menggunakan isu politik identitas untuk menurunkan elektabilitasnya,”kata Andy.

Sementara isu penolakan timnas Israel yang akan bertanding di Indonesia yang dilakukan Ganjar menurut Andy, berpotensi mempengaruhi elektabilitasnya. Jika basis pemilihnya adalah nasionalis, maka menentang timnas Israel ini akan memberikan dampak negatif ke Ganjar. Namun disatu sisi maneuver yang dilakukan Ganjar ini akan berpotensi mendapatkan suara dari kalangan agamis.

“Kelihatan sekali isu penolakan timnas Israel ini bertujuan politis. Mungkin isu penolakan timnas Israel ini akan dijadikan sarana untuk mendapatkan suara calon pemilih agamis. Saya memperkirakan pernyataan Ganjar tersebut sudah memperhitungkan pro dan kontranya,”ucap Andy.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved