Pesawat Susi Air Dibakar di Papua
Panglima TNI Sebut Medan dan Cuaca Jadi Kendala Penyelamatan Pilot Susi Air dari KKB Papua
Proses pencarian masih belum membuahkan hasil lantaran lokasi persembunyian KKB masih belum ditemukan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut medan dan cuaca menjadi kendala penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum bersama-sama dengan Polri dan di sana medan, cuaca dan tentunya cuaca di sana medannya di sana juga perlu menjadi pertimbangan," ujar Panglima TNI saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).
Menurutnya, pihaknya terus melakukan operasi pencarian bersama Polri.
Namun, proses pencarian masih belum membuahkan hasil lantaran lokasi persembunyian KKB masih belum ditemukan.
"Kita tetap melaksanakan gelar operasi bersama Polri untuk mendukung ini untuk mencari itu dan sampai saat ini masih belum diketemukan tapi operasi tetap jalan terus untuk penyelamatan sandera itu. Karena apa, karena kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat, tidak kena," ungkap Panglima TNI.
Ia menuturkan bahwa pihaknya tak mau melakukan operasi secara terburu-buru lantaran banyak masyarakat sipil yang harus dijaga.
Apalagi, dia membawa sandera dengan berpindah-pindah tempat.
Baca juga: 30 Hari Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB, Satgas Damai Cartenz: Area Pencarian Diperluas
"Nah itu khawatir ya penduduk yang akan kena karena mereka ini bersama-sama dengan penduduk jadi bukan di tempat seperti penyalamatan sandera di suatu pesawat enggak, ini dibawa pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya.
"Khawatirnya penduduk yang akan kena karena mereka ini kan bersama-sama dengan penduduk jadi bukan ditempat yang seperti penyelamatan terhadap sandera di suatu pesawat atau tempat. Tidak. Ini dibawa ke pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat jadi korban hanya gara-gara ini," sambungnya
Karena itu, Yudo meminta semua pihak untuk bersabar dengan proses pencarian yang tengah dilakukan aparat gabungan TNI-Polri.
"Harus sabar menyelesaikan ini tidak langsung des (selesai), kalau operasi militer iya tapi ini bukan operasi militer, ingat bukan operasi militer. Saya punya prajurit berkemampuan khusus mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan, ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga harus mengedepankan hukum," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengatakan pihaknya prihatin dan berduka atas insiden pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro Kabupaten Nduga dan penyanderaan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.
Ia menghitung sudah 22 hari sejak kejadian pembakaran pesawat dan penyanderaan Captain Phillip.
Susi berharap pasa akhirnya namti Captain Phillip dapat dibebaskan tanpa syarat.
Pesawat Susi Air Dibakar di Papua
Melacak Jejak Juha Christensen, Sosok yang Disebut-sebut Berperan Dalam Pembebasan Pilot Susi Air |
---|
Profil Edison Gwijangge, Negosiator Bebasnya Pilot Susi Air & Jemput Langsung Kapten Philip di Nduga |
---|
Edison Nggwijangge Berperan Penting dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Buka Komunikasi ke KKB Nduga |
---|
BNPT Apresiasi Kolaborasi Aparat TNI dan Polri Bebaskan Pilot Susi Air |
---|
Ada Peran Kuat Tokoh Adat di Pembebasan Pilot Susi Air, 1.5 Tahun Jadi Sandera KKB Nduga |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.