Minggu, 5 Oktober 2025

Gaya Hidup Pejabat

Jokowi Beri Komentar soal Perilaku Aparat yang Pamer Kekayaan dan Pamer Kuasa: Sangat Tidak Pantas

Presiden Jokowi mengungkapkan kekecewaan rakyat imbas adanya perilaku pamer kekuasaan dan kekayaan oleh aparat Ditjen Pajak dan Bea Cukai.

YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Paripurna Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (2/3/2023). | Presiden Jokowi mengungkapkan kekecewaan rakyat imbas adanya perilaku pamer kekuasaan dan kekayaan oleh aparat Ditjen Pajak dan Bea Cukai. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal perilaku pamer kekuasaan dan kekayaan yang dilakukan oleh beberapa oknum pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan.

Di antaranya ada Rafael Alun Trisambodo, pejabat Direktorat Jenderal Pajak menjadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, menganiaya remaja berinisial D.

Imbas kasus tersebut, harta milik Rafael Alun yang mencapai Rp 56 miliar itu menjadi sorotan publik.

Kemudian ada juga Eko Darmanto, Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta yang kerap memamerkan harta kekayaannya di media sosial.

Keduanya kini pun dipanggil KPK untuk mengklarifikasi kepemilikan harta kekayaannya.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa inti dari reformasi birokrasi adalah bagaimana agar rakyat bisa terlayani dengan baik secara efektif dan akuntabel.

Baca juga: Perintah Jokowi ke Para Menteri: Jangan Pamer Kuasa dan Kekayaan, Kasih Tahu Bawahannya

Namun kini faktanya dilapangan maupun di media sosial banyak masyarakat yang mengungkapkan kekecewaannya kepada aparat dan pemerintah.

Hal itu dikarenakan kasus pamer harta yang terjadi di Ditjen Pajak dan Bea Cukai yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.

"Inti reformasi birokrasi itu adalah rakyat terlayani, rakyat terlayani dengan baik secara efektif dan akuntabel."

"Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di media sosial, karena peristiwa di Pajak dan di Bea Cukai, saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, kepada pemerintah," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Jokowi Kritik Pejabat soal Gaya Hidup: Gemar Pamer Kuasa dan Hedonis, Pantas Rakyat Kecewa

Untuk itu Jokowi pun meminta kepada aparat, baik urusan pajak, Bea Cukai, Kepolisian, serta aparat hukum lainnya untuk berhati-hati dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat.

"Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, pada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, terhadap birokrasi yang lainnya," terang Jokowi dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (2/3/2023).

Jokowi pun merasa tak heran jika banyak rakyat yang merasa kecewa, karna di lapangan pelayanan aparat tidak dianggap baik.

Bahkan tak sedikit juga aparat yang berperilaku jemawa, pamer kuasa, pamer kekayaan hingga hedonis.

Baca juga: Profil Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Yogya akan Dipanggil KPK Buntut Pamer Harta, Punya Utang Rp9 M

"Kalau seperti itu ya kalau menurut saya, pantas rakyat kecewa. Karena pelayanannya dianggap tidak baik, kemudian aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekayaan, hedonis," ungkap Jokowi.

Jokowi kemudian meminta kepada seluruh jajaran menterinya serta kepala lembaga untuk bisa mendisiplinkan aparat di bawahnya.

Serta bisa memberitahukan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan bagi seorang aparat yang memberikan pelayanan bagi masyarakat.

Selain itu, Jokowi juga meminta Polri maupun Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya untuk bisa membenahi adanya oknum-oknum aparat yang masih memamerkan harta dan kekuasaannya.

Baca juga: Suka Pamer Kekayaan di Medsos, Wamenkeu Minta Eko Darmanto Segera Dicopot dari Jabatan

"Kemudian di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya, benahi dulu di dalam, kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya," ucapnya.

Terakhir, Jokowi menekankan kepada seluruh aparat pelayan masyarakat untuk tidak pamer kekuasaan, kekayaan, apalagi hingga memamerkannya di media sosial.

Karena menurut Jokowi tindakan pamer tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang aparat birokrasi.

"Sekali lagi, saya ingin tekankan jangan, supaya ditekankan kepada kita dan kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di Instagram, di media sosial, itu sebuah kalau aparat birokrasi, ya sangat-sangat tidak pantas," pungkasnya.

Baca juga: Mario Dandy Pamer Jeep Rubicon, KPK Sebut Bukan Atas Nama Rafael Alun

Sri Mulyani: Hentikan Tabiat Pejabat Pamer Harta!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan zaman digital ini menuntut para pejabat agar tidak hidup bermewah-mewahan.

Terlebih lagi pejabat yang memiliki kebiasaan memamerkan kekayaannya di media sosial bisa memberikan citra tidak baik bagi masyarakat.

“Kalau Anda kelihatan mewah bukannya kelihatan keren malahan rakyat menjadi marah,” ujar Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (27/2/2023).

Menurut Sri Mulyani, seorang pejabat merupakan sosok yang tidak bisa lepas dari perhatian publik.

Baca juga: Buntut Pamer Kekayaan di Medsos, Kepala BC Yogya Eko Darmanto Segera Dicopot dari Jabatannya

Karena itu penting menjaga asas kesopanan agar buah kerjanya bisa lebih dihargai oleh masyarakat.

“Kita kan juga manusia biasa yang ingin hidup kita, kerja kita juga dihargai secara baik,” ucap Sri
Mulyani.

Bendahara Negara menilai para pejabat pajak harus membatasi gaya hidupnya agar tidak menimbulkan persepsi negatif.

“Menurut saya asas kepatutan, kepantasan bukan suatu yang berlebihan karena masyarakat selalu merasakan adanya connection terhadap kepercayaan itu dari tingkah laku kita juga,” urainya.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Pejabat Pajak Tak Pamer Moge: Kalau Mau Rileks Mending Jalan Kaki Muterin Senayan

Sri Mulyani mengajak jajarannya menikmati hidup dengan cara lebih sederhana misalnya jogging di Senayan bukan dengan gaya-gayaan dengan motor gede (moge).

“Meskipun itu dapatnya dari uang halal, dapat belinya dari gaji kamu, sekarang nggak usah naik motor gede, jalan kaki aja sama saya muter-muter Senayan itu sehat, makan di bubur ayam itu juga sehat,” tuturnya.

Usai mencuatnya kasus eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta Rp56 miiar hingga gaya hedon istrinya kini kasus pamer ini merembet hingga ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Kepala Kantor DJBC Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Darmanto tengah menjadi sorotan akibat seringkali memamerkan gaya hidup mewahnya melalui akun Instagram pribadi.

Baca juga: Akibat Keluarga Rafael Suka Pamer Harta, Sri Mulyani Minta Pegawai Pajak Lebih Berempati dan Bijak

Meski akunnya yang bernama @eko_darmanto_bc sudah dihapus, namun jejak digitalnya masih eksis.

Warganet Twitter membagikan unggahan Eko yang memamerkan gaya hidup hedon dengan tagar #BeaCukaiHedon.

Eko terpantau kerap menunjukkan berbagai kendaraan senilai ratusan juta rupiah, ia bahkan memiliki pesawat pribadi Cessna yang dibanderol dengan harga paling murah sebesar 340 USD atau sekitar Rp4,76 miliar.

Hal itu lantas membuat harta kekayaan Eko Darmanto turut menjadi sorotan publik karena memiliki rekening yang nilainya tidak wajar.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)

Baca berita lainnya terkait Gaya Hidup Pejabat.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved