Sering Angkat Kasus Melalui Twitter, Mahfud MD: Biasanya Langsung Selesai
Mahfud mengatakan, meski sejumlah konten di Twitter bisa merusak, namun media sosial tersebut sendiri juga bermanfaat buat pejabat publik
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan alasannya kerap mengangkat suatu kasus melalui akun Twitter pribadinya.
Mahfud mengatakan, meski sejumlah konten di Twitter bisa merusak, namun media sosial tersebut sendiri juga bermanfaat buat pejabat publik seperti dirinya.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara bertajuk Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju yang disiarkan di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI pada Selasa (28/2/2023).
"Dalam pengalaman saya, misalnya saya ingin mengungkap satu kasus yang sulit, saya cuit saja lewat Twitter. Ini ada laporan begini, dimention ke Divisi Humas Polri, kemudian ke Polda, ke mana, itu biasanya langsung selesai, langsung hari itu juga di-follow up," kata Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD Beri Contoh Kerusuhan di Wamena Saat Bicara Ancaman Hoaks Bagi Persatuan Bangsa
Soal itu, ia menyangkut sejumlah kasus yang pernah diangkatnya melalui Twitter.
Kasus tersebut di antaranya soal Pekerja Migran Indonesia di Saudi Arabi asal Garut yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh majikannya dan minta pulang.
Selain itu, kata dia, kasus bendahara Desa Citemu Kabupaten Cirebon yang justru menjadi tersangka karena melaporkan dugaan korupsi atasannya yakni Kepala Desa Citemu.
Dalam kasus-kasus tersebut, kata Mahfud, selain mencuit di Twitter, ia juga berbicara dengan instansi-instansi terkait.
"Itu gunanya. Bisa lebih cepat medsos itu. Dalam hal ini saya gunakan terus medsos," kata Mahfud.
Mahfud menjelaskan saat ini hampir semua instansi pemerintah memiliki akun-akun pengaduan di media sosial.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Pemilu 2024 Harus Dibekali Revolusi Mental agar Berjalan Baik
Namun demikian, ia tidak dapat memastikan apakah instansi terkait akan menangani pengaduan-pengaduan yang masuk lewat media sosial tersebut dengan baik.
Mahfud mengatakan hal itu karena selama ini jarang mendengar sebuah kasus selesai karena laporan melalui akun Twitter meskipun kasus yang ia angkat lewat Twitter telah berkali-kali diselesaikan.
"Kalau saya memanggil lewat surat, suruh menghadap dulu, itu lewat waktunya. Oleh sebab itu, ada gunanya itu medsos," kata Mahfud.
"Tetapi juga hati-hati karena (medsos) itu juga bisa membunuh banyak orang, karena kesalahpahaman, karena fitnah-fitnah dan sebagainya," sambung dia.
Efek Flexing pada Mental Anak Muda Menurut Psikolog, Sulit Bersyukur |
![]() |
---|
Komentar Orang Dekat Prabowo Soal Santernya Isu Mahfud MD Isi Kursi Menko Polkam |
![]() |
---|
RUU Perampasan Aset Ditarget Rampung 2025, Mahfud MD: Tak Ada yang Menakutkan, yang Takut Koruptor |
![]() |
---|
Amnesty Soroti Ketergantungan Pakistan pada Teknologi Pengawasan, Privasi Warga Terancam |
![]() |
---|
Soal Mencuatnya Ide 1 Orang Miliki 1 Akun, PAN Singgung Konsekuensi dalam Proses Demokrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.