Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

GP Mania Tarik Dukungan untuk Ganjar Pranowo, Ganjarist: Kita Malah Berterima Kasih

Kelompok relawan Ganjar Pranowo, Ganjarist, mengaku berterima kasih atas pembubaran GP Mania.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kelompok relawan Ganjar Pranowo, Ganjarist, mengaku berterima kasih atas pembubaran kelompok relawan Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania. 

Akan hal tersbeut, Nuel pun menyebut Ganjarist sebagai kelompok pelawak. 

"Kelompok mereka kan pelawak, beda dengan kita GP Mania. Kalau kelompok pelawak, ya melawak saja kerjanya."

"Ya hadapinya dengan melihat pelawak, lucu saja melihat kelompok-kelompok ini," ujar Nuel. 

Alasan GP Mania Bubarkan Diri

Nuel pun mengungkapkan alasan dirinya membubarkan organisasi yang ia pimpin ini. 

Menurutnya, pembubaran GP Mania dilakukan karena tugas mengantarkan Ganjar Pranowo untuk meningkatkan elektabilitas sudah selesai. 

Nuel mengatakan, tugas GP Mania memberikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah itu sudah cukup.

GP Mania merasa telah puas berkontribusi dalam meningkatkan elektabilitas Ganjar. 

"Tugas kita selesai dalam mengusung mas Ganjar dan mengantarkan mas Ganjar sampai ke elektabilitasnya cukup tinggi saat ini," kata Nuel. 

Ketua Joman Immanuel Ebenezer saat ditemui di Surabaya.
Ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer atau Noel. (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)

Baca juga: Tak Lagi Dukung Ganjar Pranowo, Relawan GP Mania Pertimbangkan Sosok Ini di Pilpres 2024

Selain itu, kata Nuel, tugas yang juga sudah pihaknya rampungkan yakni menyuarakan tolak gagasan tiga periode masa jabatan presiden. 

"Kemudian juga sudah banyak yang kita lakukan, termasuk gagasan tiga periode sudah kita tolak." 

"Nah jadi tugas-tugas politik dan tugas-tugas demokratis kita sudah selesai," ungkapnya. 

Nuel mengaku, telah meminta izin terlebih dahulu pada Ganjar Pranowo soal pembubaran GP Mania ini. 

Nuel juga sempat menyinggung soal pilihan politik para mantan relawan di GP Mania yang mungkin saja bisa berbeda ke depan.

Hal tersebut, kata Nuel, adalah hak demokratis yang tidak bisa dipaksakan. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved