Wamentan Dukung Peningkatan Produksi Susu Nasional Lewat Penambahan Populasi Sapi Perah
Produksi susu segar yang dikelola oleh GKSI mencapai 2.200 ton per hari atau 803 ribu ton per tahun
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandung, Jawa Barat.
Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau pabrik pengolahan susu PT Industri Susu Alam Murni (ISAM) yang dikelola oleh Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI).
Dalam sambutannya, Ketua Umum GKSI Dedi Setiadi mengatakan produksi susu segar yang dikelola oleh GKSI mencapai 2.200 ton per hari atau 803 ribu ton per tahun.
Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 30 persen atau 660 ton per hari.
Penurunan produksi susu segar ini disebabkan oleh berkurangnya populasi sapi perah akibat Penyakit Mulu dan Kuku (PMK). Dia menjelaskan jumlah sapi perah yang terpapar PMK di Jawa Barat mencapai 11 ribu ekor.
“Penambahan jumlah populasi sapi untuk meningkatkan produktivitas susu nasional,” kata Dedi Setiadi, Sabtu (4/2/2023).
Baca juga: Peternak Sapi Perah di Cibodas Gunakan Ramuan Tradisional untuk Obati Ternak yang Terpapar PKM
Dia menambahkan, jumlah produksi susu segar GSKI saat ini sebanyak 1.540 ton per hari atau 562 ton per tahun.
Oleh karena itu, penambahan populasi sapi perah melalui importasi menjadi hal yang mendesak dilakukan demi meningkatkan produksi susu nasional.
Sementara itu, Wamentan Harvick mengatakan ketersediaan susu dalam negeri menjadi salah satu fokus pemerintah.
Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menekan angka stunting nasional.
“Masalah produksi susu dan sunting menjadi fokus pemerintah,” ujar Harvick.

Wamentan juga menyampaikan mengatakan susu merupakan salah satu sumber gizi yang penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak bangsa.
Menurutnya, saat ini ketersediaan susu nasional untuk memenuhi Industri Pengolahan Susu (IPS) baru mencapai 20 persen, sementara sisanya berasal dari impor susu.
Dia pun mengungkapkan bahwa usulan penambahan jumlah populasi sapi untuk meningkatkan produksi susu nasional akan segera ditindaklanjuti.
“Penambahan jumlah sapi akan segera kita tindaklanjuti, ada kepala dinas ketahanan pangan dan peternakan, serta PT ISAM yang akan datang ke Jakarta untuk lebih mengerucutkan mengenai kebijakan apa yang dapat dirumuskan pemerintah agar tepat sasaran,” ujar Harvick.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Harvick turut menandatangani Komitmen Bersama Kementerian Pertanian dan GKSI.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.