Trending
Menkeu Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Terus Membaik dan Inflasi Turun Lebih Cepat
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia terus membaik dan inflasi turun lebih cepat dengan IHK tercatat 5,51 persen.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan hasil Rapat Berkala I KSSK Tahun 2023 bersama Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar; dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tersebut dilaksanakan di Jakarta pada Selasa (31/1/2023).
Hasil rapat menunjukkan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada Triwulan ke-IV terus membaik di tengah optimisme pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.
Namun, beragam dinamika global masih perlu dicermati.
Mulai dari fragmentasi geopolitik dan risiko resesi Amerika Serikat dan Eropa, hingga penghapusan kebijakan Zero Covid di China.
Baca juga: Dialog Bersama Pelaku Usaha, Sri Mulyani: Tantangan Ekonomi Global Sulit Tapi Masih Ada Harapan
Di sisi lain, beragam indikator perekonomian menunjukkan kinerja positif per Desember 2022.
Di antaranya, Purchasing Managers' Index (PMI) yang masih ekspansi pada level 50,9 dan neraca perdagangan yang surplus USD 54,46 milyar pada 2022, yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi 2022 yang diproyeksikan telah tumbuh antara 5,2 hingga 5,3 persen.
Inflasi juga turun lebih cepat dengan Inflasi indeks harga konsumen (IHK) tercatat 5,51 persen.
Dari sisi fiskal Kementerian Keuangan, APBN telah bekerja ekstra keras sebagai shock absorber namun tetap terjaga kesehatan dan keberlanjutannya.
Ini merupakan fondasi yang kuat untuk melanjutkan konsolidasi fiskal pada tahun 2023.
Termasuk terus menjaga kesehatan APBN dan mengakselerasi pemulihan perekonomian Indonesia.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Tegaskan Bayar Pajak Itu Wajib, Bukan Jadi Beban
“Kinerja positif APBN 2022 tersebut tercermin dari realisasi belanja yang mencapai Rp3.090,75 triliun."
"Ini artinya tumbuh 10,92 persen dibandingkan tingkat belanja tahun 2021,” ungkap Menkeu.
Manfaat APBN
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.