Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Pengakuan Ferdy Sambo, Putri, Ricky, Kuat, dan Bharada E dalam Pleidoi, Eliezer Merasa Disia-siakan

Berikut pengakuan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf dalam pleidoinya.

Editor: Adi Suhendi
Kloase Tribunnews.com
Lima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J (dari kiri ke kanan) Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer aliasa Bharada E. Berikut pengakuan lima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J dalam pleidoinya. 

"Richard lantas mengokang senjatanya dan menembak beberapa kali ke arah Yosua," ujarnya.

Baca juga: Kenal Sejak SMP, Putri Candrawathi Tidak Pernah Menyesal Mencintai Ferdy Sambo

Peluru dari senjata Richard pun kemudian menembus tubuh Yosua dan membuatnya terjatuh.

Peristiwa itu disebut Ferdy Sambo berlalu dengan cepat.

Dia pun tersadar dan lantas menghentikan Richard.

"'Stop! Berhenti!' Saya sempat mengucapkannya berupaya menghentikan tembakan Richard dan sontak menyadarkan saya bahwa telah terjadi penembakan oleh Richard Eliezer yang dapat mengakibatkan matinya Yosua," kata Ferdy Sambo.

Gunakan Pistol HS Milik Brigadir J

Ferdy Sambo pun mengaku jika skenario tembak menembak dibuatnya secara spontan.

Skenario tersebut dibuat Ferdy Sambo setelah melihat Brigadir J terkapar di hadapannya.

"Sebagai seorang anggota polisi yang berpengalaman sebagai penyidik, maka sesaat setelah peristiwa penembakan, dengan cepat saya dapat menggunakan pengetahuan dan pengalaman saya untuk mengatasi keadaan," kata Ferdy Sambo.

Dia pun menjelaskan bahwa ide skenario itu muncul saat melihat senjata api yang terselip di pinggang Bigadir J.

"Maka saya segera mecocokkan situasi yang terjadi dengan cerita yang layak," ujar Sambo.

Sebagai penyidik Polri berpengalaman, imajinasinya pun langsung membayangkan skenario tembak-menembak.

Dia lantas mengambil senjata api yang terselip di pinggang Brigadir J.

"Imajinasi saya bekerja, dan segera saya mengambil senjata HS dari pinggang Yosua, menggenggamnya dan menembakkan ke dinding di atas tangga," ujar Sambo.

Kemudian dia segera menempelkan senjata api tersebut ke tangan Brigadir J untuk memantapkan skenarionya.

Baca juga: Pledoi Ferdy Sambo: Kebahagiaan Berganti Suram, Sepi, dan Gelap

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved