Selasa, 30 September 2025

Deretan Kisah Mahasiswa UNY yang Jadi Korban UKT: Ada yang Jual Sapi hingga Pakai Asuransi Ayah

Berikut deretan kesaksian mahasiwa UNY yang menjadi korban UKT yaitu ada yang sampai menjual sapi hingga harus memakai asuransi sang ayah.

YouTube Media Philosofis
Koalisi UNY Bergerak menggelar diskusi dengan menghadirkan empat mahasiswa terkait kesulitan dalam membayar UKT di UNY, Selasa (17/1/2023). Berikut deretan kesaksian mahasiwa UNY yang menjadi korban UKT yaitu ada yang sampai menjual sapi hingga harus memakai asuransi sang ayah. 

"Di situ biayanya cukup mahal," ujar A.

Kendati demikian, penjualan sapi itu tidak dapat menutup biaya kuliah dari A sehingga membuat orangtuanya harus meminjam uang ke bank.

"Pendidikan saya sekarang ini juga ternyata dibiayai orang tua melalui berhutang ke bank, gitu," katanya.

Ada yang Putuskan Pindah Kuliah

Kesaksian Mahasiswa UNY
Koalisi UNY Bergerak menggelar diskusi dengan menghadirkan empat mahasiswa terkait kesulitan dalam membayar UKT di UNY, Selasa (17/1/2023).

Kisah lain pun diungkapkan oleh mantan mahasiswa UNY angkatan 2020 berinisial B.

B mengatakan dirinya memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah di UNY lantaran biaya kuliahnya dianggap 'bikin kantong bocor'.

Alhasil, ia pun memutuskan untuk berpindah kuliah di perguruan tinggi di daerah tempat tinggalnya yaitu Jakarta.

B mengungkapkan saat masih berstudi di UNY, UKT yang harus dibayarkan olehnya sebesar Rp 3,6 juta per semester.

Menurutnya, nominal UKT sebesar itu dirasa terlalu mahal lantaran dirinya adalah mahasiswa rantau dengan ayah yang bekerja sebagai penjual soto.

"Berhubung saya orang Jakarta yang nggak ada saudara, (Rp) 3,6 (juta) itu serasa mahal. Karena kan belum biaya kos, biaya saya makan, dan berdinamika sendiri di kampus," ujarnya.

Baca juga: 15 Universitas Terbaik di Yogyakarta 2022 Versi UniRank: UGM, UNY, UII Teratas

Melihat hal tersebut, B pun berinisiatif untuk meminta keringanan pembayaran UKT ke pihak UNY tapi tidak diloloskan.

Alhasil, atas permintaan kedua orangtuanya, B pun memutuskan untuk menghentikan studinya di UNY.

"Kalau 4 sampai 5 tahun ke depan saya kuliah di UNY, apakah saya bisa bertahan dengan keadaan yang dibilang, saya harus menahan lapar, menahan kebutuhan-kebutuhan saya, gitu lho," beber B.

Orangtua B pun sampai mengatakan bahwa biaya pendidikan terlampau mahal dan hal tersebut dianggap sebagai ironi.

"Ironinya juga, orang tua saya pernah ngomong, apakah pendidikan masih penting saat ini? Apakah pendidikan semahal itukah? Apakah pendidikan bisa dikatakan sebagai pemaju bangsa," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan