Pameran Seni Rupa di BBJ Satukan 17 Musisi, Hadirkan Koleksi Dewa Budjana hingga SBY
Pameran bertajuk "Nada Merupa" di BBJ berupaya memperlihatkan keterkaitan erat antara musik dan seni rupa.
Penulis:
M Alivio Mubarak Junior
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran seni rupa bertajuk Nada Merupa resmi dibuka di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Gelaran ini mempertemukan 17 musisi lintas generasi Indonesia yang ternyata juga menekuni dunia seni rupa, mulai dari Sam Bimbo, Guruh Soekarno Putra, Sudjiwo Tejo, hingga Jimi Multhazam dan Jason Ranti.
Bahkan ada karya Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
General Manager Bentara Budaya, Ilham Khoir, menjelaskan konsep unik pameran tersebut.
"Pameran ini mengundang para seniman yang sebelumnya berkecimpung di dunia musik, baik sebagai penyanyi, pelukis, pencipta lagu, konduktor, dan lain sebagainya yang ternyata juga melukis. Dan nanti akan kita lihat lukisan-lukisannya seperti apa," kata Ilham dalam sambutannya.
Baca juga: Gibran Temui SBY di Cikeas, AHY: Bahas Bangsa dan Ucapkan Ultah
Tak hanya menampilkan lukisan dan karya grafis, pameran ini juga menghadirkan koleksi gitar milik Dewa Budjana yang dilukis maestro seni rupa Indonesia seperti Srihadi Soedarsono, Jeihan, Nyoman Gunarsa, Astari Rasjid, hingga Putu Sutawijaya.
Sebuah piano milik Purwatjaraka yang dilukis oleh John Martono pun turut dipamerkan.
Pameran ini berupaya memperlihatkan keterkaitan erat antara musik dan seni rupa.
"Ini pameran yang mendedahkan hubungan antara seni musik dan seni rupa. Musik bergerak di dunia audio nada, irama, ritme. Rupa di dunia visual seperti lukisan, patung, dan lain sebagainya. Tetapi ternyata dua-duanya ketemu di dalam ranah imajinasi kreatif," jelas Ilham.
"Dua-duanya sebetulnya dipertemukan di dalam spirit untuk menggali eros, cinta, tentang kehidupan, tentang perdamaian, bagaimana merawat lingkungan, semesta, dan hubungan dengan Tuhan," lanjutnya.
SBY yang turut hadir dalam pembukaan pameran menyoroti bagaimana seni dapat memberi kontribusi di tengah kerasnya dinamika politik dan ekonomi.
Menurutnya, politik dan bisnis kerap diwarnai kompetisi yang tak selalu teduh.
"We know politics is about menang atau kalah. Bisa tidak teduh suasananya. Kemudian kegiatan ekonomi, bisnis, perdagangan, itu juga keseharian. Bisnis itu ditandai dengan untung atau rugi, kompetisi bisa berjalan sangat keras seperti halnya politik," ujar SBY.
Ia menegaskan kehadiran seniman dengan karya dan nilai-nilainya sangat penting untuk menghadirkan harmoni dalam kehidupan.
"Saya punya keyakinan hadirnya art, apakah itu dalam bentuk seni musik, seni lukis, seni puisi, dan semua karya seni, akan betul-betul bisa menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah," tambahnya.
Adapun di pameran ini juga terdapat dua lukisan milik SBY.
Pameran Nada Merupa akan berlangsung pada 19 sampai 28 September 2025, setiap hari pukul 10.00–18.00 WIB di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No. 17.
(Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior)
Gibran Temui SBY di Cikeas, AHY: Bahas Bangsa dan Ucapkan Ultah |
![]() |
---|
AHY: Wapres Gibran Temui SBY di Cikeas, Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-76 |
![]() |
---|
Wapres Gibran dan Istri Sambangi SBY di Cikeas, Sampaikan Ucapan Ulang Tahun ke-76 |
![]() |
---|
SBY Optimistis Kepemimpinan Prabowo, Ajak Bangsa Bersatu Songsong Masa Depan Indonesia |
![]() |
---|
Pameran Handicraft Indonesia ke-2 Sukses Besar di Tokyo Dome Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.