Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2024

Gelar Perayaan Natal Nasional Partai Demokrat, AHY Sampaikan Hasil Pertemuan 8 Ketua Umum Parpol

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan hasil pertemuan antara 8 Ketua Umum atau Ketum Parpol hari ini, Minggu (8/1).

Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)Ā saat memberikan sambutan di acara Perayaan Natal Nasional Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan hasil pertemuan antara 8 Ketua Umum atau Ketum Parpol hari ini, Minggu (8/1/2023).

Hal itu diungkapkan AHY saat Partai Demokrat menggelar perayaan Natal Nasional dan Tahun bersama ribuan kader di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023).

Menurutnya, Partai Demokrat bersama delapan Ketum partai politik (parpol) menytakan dengan tegas menolak wacana sistem proporsional tertutup di Pemilu mendatang.

"Saya sampaikan di sini, ada delapan Ketum Parpol berkumpul membahas hal penting, di antaranya isu ditingkat nasional. Fokus pembicaraan tadi ialah bagaimana kita menolak," ujar AHY di lokasi, Minggu (8/1/2023).

"Saya bilang menolak dengan keras wacana mengembalikan sistem pemilu proporsional tertutup," ujarnya menambahkan.Ia beranggapan wacana tersebut akan sangat berdampak buruk terhadap demokrasi di Indonesia.

Sebab, menurutnya, dengan menjalankan sistem tersebut maka kedaulatan rakyat akan terkunci dan menjadi kemunduran demokrasi.

"Ini merupakan sebuah kemunduran, padahal keringat dan air mata para reformis juga telah menunjukkan upaya terbaiknya agar menghadirkan demokrasi yang sesungguhnya," ucapnya.

Kata AHY, rakyat seharusnya memegang penuh kedaulatan dengan memilih pemimpin secara terbuka.

Maka dengan kegiatan perayaan Natal Nasional Partai Demokrat, ia berharap para kader bisa memperjuangkan hal tersebut bersamanya.

"Rakyat memegang kedaulatan penuh. Kalau dikembalikan kepada sistem tertutup, rakyat tidak lagi memiliki hak untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang secara langsung," ucapnya.

Baca juga: Tolak Proporsional Tertutup, Airlangga Tegaskan Tak Ingin Demokrasi Mundur

"Ini sekali lagi melukai perasaan rakyat. Oleh karena itu, ini salah satu contoh bagaimana demokrasi terus berada di depan bersuara lantang untuk keadilan," lanjut dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved