Selasa, 30 September 2025

PKS Yakini Tiga Pasang Capres Bisa Meminimalisasi Polarisasi di Masyarakat

PKS meyakini adanya tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presidenbisa mencegah terjadinya polarisasi di tengah masyarakat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyampaikan Pidato Akhir Tahun 2022 yang disiarkan di akun YouTube PKSTV, Jumat (30/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakini adanya tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) bisa mencegah terjadinya polarisasi di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam Pidato Akhir Tahun 2022 yang disiarkan di akun YouTube PKSTV, Jumat (30/12/2022).

Awalnya, Syaikhu menyinggung terjadinya polarisasi berkepanjangan di tengah masyarakat pada Pemilu 2019 lalu.

Hal itu menurut Syaikhu satu di antarnya disebabkan hanya dua pasangan calon capres dan cawapres.

Upaya PKS dalam mewujudkan lebih dari tiga paslon dengan membangun koalisi dengan partai lain diantaranya Koalisi Perubahan yang sedang digagas bersama Partai Nasdem dan Demokrat.

Baca juga: Sampaikan Pidato Akhir Tahun, Presiden PKS: Intensitas Politik Makin Tinggi Jelang Pemilu 2024

“PKS menyakini dengan terbentuknya minimal 3 paslon Capres dan Cawapres akan mampu memitigasi dan meminimalisasi polarisasi di tengah masyarakat serta memberikan lebih banyak alternatif pilihan bagi masyarakat,” kata Syaikhu.

Syaikhu mengakui PKS kini intens melakukan penjajakan koalisi bersama Nasdem dan Demokrat.

Diharapkan Koalisi Perubahan menjadi simbol menuju Indonesia lebih baik.

"PKS menghendaki hadirnya poros perubahan yang mampu melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki karakter nasionalis religius dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Syaikhu.

Baca juga: PKS Nilai Reshuffle Kabinet Tanpa Alasan Jelas Justru Timbulkan Kebisingan

Untuk diketahui, sosok Anies Baswedan digadang bakal diusung sebagai capres dari Koalisi Perubahan.

Syaikhu pun menekankan pentingnya untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah meningkatnya intensitas politik menjelang Pemilu 2024.

“Menjadi tugas kita bersama untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Tahun 2023 intensitas politik diprediksi akan semakin tinggi menjelang Pemilu 2024. Seluruh elemen bangsa harus mengedepankan harmoni dan keutuhan bangsa di atas kepentingan partai atau kelompok,” kata Syaikhu.

Syaikhu mengatakan polarisasi berkepanjangan di tengah masyarakat harus menjadi pelajaran dalam politik ke depan.

“Bangsa ini sudah banyak belajar dari Pemilu-Pemilu sebelumnya, khususnya Pilpres 2019 bahwa kontestasi politik yang seharusnya mengantarkan pada keadilan dan kesejahteraan rakyat, justru malah berujung pada polarisasi berkepanjangan di tengah masyarakat,” ujar Syaikhu.

“Salah satu sebab terjadinya polarisasi adalah runcingnya pesaingan pada kontestasi Pilpres yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden,” imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved