Senin, 29 September 2025

Prakiraan Cuaca

18 Wilayah Berpotensi Terdampak Badai Jabodetabek Menurut Peneliti BRIN, Cilegon hingga Ciamis

Peneliti BRIN, Erma Yulihastin, membeberkan 18 wilayah yang berpotensi terdampak badai Jabodetabek pada 28 Desember 2022 besok.

Editor: Daryono
BBC Science
Ilustrasi badai. Peneliti BRIN, Erma Yulihastin, membeberkan 18 wilayah yang berpotensi terdampak badai Jabodetabek pada 28 Desember 2022 besok. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli Iklim di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengumumkan akan ada potensi banjir besar di wilayah Jabodetabek, Rabu (28/12/2022).

Potensi ini kemungkinan terjadi lantaran adanya hujan ekstrem dan badai dahsyat dari jalur laut yang akan berpindah dari jalur laut ke darat.

"Potensi Banjir Besar Jabodetabek

Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," cuit Erma di akun Twitter-nya, @EYulihastin, Senin (26/12/2022).

"Badai dahsyat dari laut akan dipindahkan ke darat melalui dua jalur: dari barat melalui angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst) dan dari utara melalui angin permukaan yg kuat (northerly, CENS)," urainya.

Saat ini, jalan 'tol hujan' sudah terbentuk sejak Selasa (27/12/2022) dini hari pukul 03.00 WIB.

Baca juga: Langkah Antisipasi Badai 28 Desember 2022 yang Berpotensi Terjadi di Jabodetabek

Erma menerangkan, 'tol hujan' tersebut bernama Badai Squall Line di Samudera Hindia.

Badai itu, kata Erma, sudah bergabung dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat dengan inti badai di atas wilayah Banten.

"Jalan "tol hujan" dari laut ke darat mulai terbentuk pagi ini (27/12) dari pukul 03.00 WIB. Tol hujan ini bernama badai squall line di laut," cuitnya, Selasa.

Erma menguraikan, 'tol hujan' itu tidak hanya menjadi penghubung bagi suplai kelembaban berlanjut dari laut ke darat, namun juga menjadi lahan badai untuk mengakumulasikan dan men-transfer energinya sehingga badai bersifat long-lasting.

Hal itulah yang menyebabkan badai bisa bertahan lama.

Berdasarkan hasil kajian BRIN, Badai Squall Line ketika menyeberang Selat Sunda, dapat mengalami multiplikasi energi dan mengalami penggabungan sehingga menjadi badai besar di atas Jabodetabek.

Erma pun memperingatkan, mekanisme inilah yang harus diwaspadai.

Karena adanya 'tol hujan' yang sudah terbentuk, Banten dan Jakarta-Bekasi, menjadi lokasi pusat serangan badai yang akan dimulai sejak Rabu siang hingga malam hari.

Selain itu, konvergensi di darat juga akan terjadi massif sehingga hujan persisten pada esok hari, akan meluas.

Bahkan, kata Erma, akan menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat.

"Banten dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022.

Konvergensi di darat juga akan terjadi secara massif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2022 akan terjadi meluas, menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat," terangnya.

Berikut ini daftar wilayah yang berpotensi terdampak badai besar di Jabodetabek, menurut Erma:

Peneliti Sains Atmosfer pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (LAPAN), Erma Yulihastin
Peneliti Sains Atmosfer pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (LAPAN), Erma Yulihastin (Kompas TV)

Baca juga: Siapa Erma Yulihastin? Peneliti BRIN yang Umumkan Jakarta Terancam Badai Dahsyat Besok

1. Cilegon;

2. Serang;

3. Pandeglang;

4. Rangkasbitung;

5. Cigudeg;

6. Gunung Salak;

7. Cikepuh;

8. Banten;

9. Tasikmalaya;

10. Banjar;

11. Karangsembung;

12. Bekasi;

13. Tangerang;

14. Cikarang;

Baca juga: Badai Squall Line Bertemu dengan MCC, Penyebab Cuaca Ekstrem Ancam Jakarta Besok

15. Teluk Jakarta;

16. Karangwareng;

17. Banjaran;

18. Ciamis.

BMKG Beri Tanggapan

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan masyarakat potensi cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan masyarakat potensi cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). (capture zoom)

Terkait peringatan yang dikeluarkan Peneliti BRIN, Erma Yulihastin, soal badai besar, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan tanggapan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan pihaknya menyebut fenomena yang akan terjadi pada Rabu besok adalah hujan lebat dan hujan ekstrem, bukan badai besar.

Berdasarkan simulasi BMKG, ujar Dwikorita, hujan ekstrem sampai level badai diperkirakan terjadi pada Jumat (30/12/2022) mendatang, bukan besok Rabu.

Karenanya, BMKG akan bekerja sama dengan BRIN terkait potensi ancaman hujan ekstrem, yang bahkan disebut berpotensi sampai terjadi badai.

"Tentang potensi hujan ekstrem, kami kerja sama dengan BRIN," kata Dwikorita, Selasa, dikutip dari Kompas.tv.

"Kerja sama menerapkan teknologi modifikasi cuaca, yang kita berupaya agar awan-awan hujan masuk ke darat, buat hujan lebat atau ekstrem dipaksa turun di laut Jawa atau di wilayah luar pemukiman di waduk atau danau," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, soal ancaman badai di Jabotabek pada tanggal 28 Desember, disebutnya terkendali.

"Kalau hujan ekstrem tidak harus badai. Insyaallah terkendali. Hanya tanggal 29 mulai diwaspadai menurut prediksi," jelasnya.

"Istilah badai itu kan pusaran angin. Nanti kita lihat, kususnya di Jabodetabek, di 28 Desember belum ada merahnya."

Baca juga: Peneliti BRIN Minta Warga Jabodetabek Waspadai Potensi Hujan Esktrem & Badai Rabu 28 Desember, Besok

"Dikhawatirkan malah di Jateng dan Laut Jawa. Itu memang terjadi."

"Sedangkan 28 Desember masih hijau, itu artinya levelnya ringan sampai sedang," terangnya.

"Di sini BMKG ada modeling, 28 Desember memang masih akan terjadi hujan, tapi belum masif."

"Masifnya tanggal 30 Desember itu. Kemudian, hati-hati penggunaan istilah."

"Jadi ada serangan badai, barangkali perlu diluruskan. Ini hujan lebat ya," paparnya.

Adapun Deputi Bidang Meterologi BMKG, Guswanto, menjelaskan soal potensi ancaman badai 28 Desember 2022 itu.

Berdasarkan prakiraan terkini dan simulasi, ia menyebut fenomena cuaca ekstrem di tanggal 28 Desember belum disebut badai, tapi bisa disebut sebagai hujan lebat dan ekstrem.

"Prakiraan itu overestimated. Jadi malah tanggal 30 (Desember 2022) cuaca buruk, hujan ekstrem di Jateng dan Jabodetabek," terangnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.tv/Dedik Priyanto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan