Reshuffle Kabinet
Jokowi Beri Clue Soal Reshuffle Kabinet, Ini Respons NasDem, Demokrat, dan PKS
Isu reshuffle kabinet Jokowi kian menguat. Kabarnya akan ada menteri dari NasDem didepak dari pemerintahan. NasDem, Demokrat, dan PKS pun bereaksi.
"Apakah memang perlu ada reshuffle atau tidak. Siapa yang perlu direshuffle dan kapan harus direshuffle."
"Penilaian kinerja tiap menterinya juga yang tahu beliau sendiri. Mana yang masih perlu diakselerasi, mana yang sudah sesuai dengan harapan beliau, dan mana yang harus diganti pejabatnya untuk memperbaiki kinerjanya," ujarnya.
Ia berharap agar reshuffle nanti bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan langkah politis semata, yang tak berdampak bagi nasib rakyat banyak yang kesusahan sejak pandemi.
"Presiden Jokowi dan rakyat, kalau malah menterinya tidak fokus bekerja memperbaiki kondisi negeri kita yang sedang berat ini," ujarnya.
Terpisah, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) Mardani Ali Sera mengingatkan Presiden Jokowi harus bijag dalam dua tahun terakhir masa jabatannya.
Menurutnya, lebih baik Jokowi menjaga soliditas kabinetnya dibanding melakukan reshuffle kabinet.
"Di masa akhir pengabdiannya, bagus menjaga soliditas," kata Mardani kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
Menurut Mardani, dengan adanya soliditas dalam kabinet pemerintahan akan berjalan baik.
"Ketimbang membuat kebisingan yang tidak perlu dengan reshuffle terburu-buru," ucapnya.
Analisis Pengamat
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyebut isu reshuffle kabinet sebagai hal yang wajar.
Hal itu disebabkan lantaran Nasdem telah menentukan sikap politik mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden atau Capres 2024.
Arifki berpendapat, menteri asal Nasdem tak akan terdepak jika Jokowi memiliki kepentingan yang sama dengan partai pimpinan Surya Paloh itu, khususnya usai Pemilu 2024.
"Pergantian kabinet mungkin saja terjadi dan itu berdampak terhadap NasDem jika Jokowi punya kepentingan dengan capres pasca 2024. Jika tidak, NasDem akan tetap menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi sampai 2024," kata Arifki kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).
Arifki menambahkan, NasDem tentu dilema dengan pilihan politik yang diambilnya.