Senin, 6 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Bicara Reshuffle Kabinet Jokowi, Djarot Singgung Evaluasi Kinerja Menteri

Dia mengatakan bahwa keputusan untuk mereshuffle menteri merupakan hak prerogatif presiden. Namun ia memberikan catatan.

Penulis: Naufal Lanten
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat ditemui di DPP Tarun Merah Putih, Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat berbicara soal wacana perubahan susunan menteri atau reshuffle di Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia mengatakan bahwa keputusan untuk mereshuffle menteri merupakan hak prerogatif presiden.

Namun di sisi lain, Djarot menilai pentingnya evaluasi menteri menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi.

“Kalau reshuffle urusan Pak Jokowi untuk bisa mengevaluasi. Evaluasi kinerja seluruh menteri, apalagi menjelang berakhir masa jabatan presiden,” kata Djarot di sela-sela diskusi publik ‘Bahaya dan Antisipasi Menghadapi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Djarot PDIP: Politik Identitas Itu Jahat, Mari Kita Hindari

“Sehingga program-program yang sudah dicanangkan oleh Pak Jokowi itu betu-betul bisa tercapai. Sudah waktunya dievalusasi,” lanjutnya.

Ia pun mencontohkan soal swasembada beras. Djarot yang juga Anggota Komisi IV DPR RI ini mengaku prihatin Indonesia masih mengimpor beras.

Padahal, lanjut dia, Indonesia merupakan negara agraris yang sempat menggembar-gemborkan swasembada beras pada era lampau.

“Kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras ketika harganya naik,” tuturnya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah berupaya untuk mengintervensi agar tidak mengimpor beras dari kuar negeri.

Sebab dia khawatir jika pemerintah tetap mengimpor beras, di tengah panen raya, maka akan mengorbankan para petani.

“Justru harusnya pemerintahnya intervensi dong. Jangan sampai pasa saat musim panen raya dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor. Yang sakit petani,” tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved