Roy Suryo dan Stupa Borobudur
Roy Suryo Bantah Tweet 'Lucu dan Ambyar' Disebut Menghina Umat Buddha
Roy Suryo dalam postingannya menambahkan caption dengan kata-kata "lucu" dan "ambyar" yang dianggap menistakan umat Buddha.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Postingan Twitter Roy Suryo yang berisi meme stupa Borobudur mirip Presiden Joko Widodo menyeretnya ke meja hijau.
Di dalam postingan itu, dia menambahkan caption dengan kata-kata "lucu" dan "ambyar" yang dianggap menistakan umat Buddha.
Tetapi menurutnya, kata-kata tersebut tidak bermakna demikian.
Dia pun meminta kepada jaksa penuntut umum (JPU) untutk memahami kalimat yang dimaksud secara utuh.
"Mohon dipahami seutuhnya. Jangan terpotong," kata Roy Suryo di dalam persidangan pada Jumat (9/12/2022).
Pertama, dia menuliskan frasa "yang ringan saja."
Maksudnya, dia hendak menunjukkan bahwa postingannya kali itu bukanlah pembahasan yang berat.
"Yang ringan itu terbuka, cerdas. Apalagi akhir pekan," katanya.
Kemudian dia juga menulis soal rencana kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur.
'Sejalan dengan rencana kenaikan' itu fakta," kata Roy.
Selanjutnya dia menambahkan kata-kata satir untuk mengomentari kreativitas warganet yang membuat meme stupa Borobudur mirip Jokowi.
"Saya mengomentari mereka dengan satir," ujarnya.
Baca juga: Ditunda Pekan Depan, Ketua Organisasi Umat Buddha Akan Jadi Saksi pada Sidang Meme Stupa Borobudur
Oleh sebab itu, kata-kata "lucu" dan "ambyar" disebutnya tertuju kepada warganet, bukan umat Buddha yang menganggap sakral Patung Buddha.
"Jadi yang saya tertawakan itu kreativitas mereka (warganet). Lucu, aneh, ambyar."
Sebelumnya, perwakilan umat Buddha, Kurniawan Santoso telah bersaksi di dalam persidangan bahwa dirinya sakit hati atas kata kata yang digunakan Roy Suryo di dalam caption-nya.
Kata-kata yang dimaksud, yaitu 'hehehe lucu ambyar'.
"Dan itu merupakan penghinaan bagi kita," ujarnya.
Ambyar sendiri dianggap Kurniawan berkonotasi negatif. Menurutnya, di dalam Bahasa Jawa, ambyar memiliki arti rusak.
"Kalau orang Jawa tuh (artinya) rusak. Itu bahasa kasar," kata Kurniawan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin (14/11/2022).
Sebagai informasi, kasus ini berawal dari quote tweet yang dilakukan oleh Roy Suryo melalui akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 pada Jumat (10/6/2022) sekira pukul 18.28 WIB.
Saat itu, Roy Suryo melakukan quote tweet gambar stupa yang merupakan simbol suci agama Buddha yang telah diedit menjadi gambar yang bukan sebenarnya, yaitu figur stupa yang berwajah selain Buddha.
Baca juga: Alasan Organisasi Umat Buddha Polisikan Roy Suryo Soal Meme Stupa Borobudur: Untuk Pembelajaran
Kemudian terdapat juga penambahan kalimat terhadap gambar stupa tersebut dengan kalimat 'Mumpung akhir pekan yang ringan-ringan saja tweet-nya.
Sejalan dengan proses rencana kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur dari Rp50.000 ke Rp750.000 sudah seharusnya ditunda itu. Banyak kreativitas netizen mengubah salah satu stupa yang ikonik di Borobudur. Itu lucu hehehe ambyar'.