Selasa, 7 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Cerita Detik-detik Penembakan: Merasa Ditantang Brigadir J, Panik, hingga Putri Menangis

Menurut Ferdy Sambo, jawaban Brigadir J saat ditanya sebelum almarhum ditembak, terdengar seperti menantang.

Editor: Arif Fajar Nasucha
KOMPAS.com Kristianto Purnomo/ISTIMEWA
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (kiri). Brigadir J dan Putri Candrawathi foto bersama (kanan). 

"Jawaban Yoshua tidak seperti yang saya harapkan. Dia malah bertanya balik, 'Ada apa?' seperti menantang," ungkap Ferdy Sambo.

Setelahnya, Ferdy Sambo mengaku tak mengingat apa yang terjadi, tetapi ia langsung menyuruh Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J.

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Baca juga: Saat Bharada E Tertawa Dengar Pengakuan Ricky Rizal hingga Hakim Nilai Tak Masuk Akal

"Saya lupa, tidak bisa mengingat lagi. Saya bilang, 'Kamu kurang ajar'. Saya perintahkan Richard untuk, 'Hajar Chad'," ucapnya.

"Bagaimana Saudara memerintahkan Richard?" tanya Hakim Ketua, Wahyu Iman Santosa, memastikan.

Ferdy Sambo menjelaskan, Bharada E langsung maju menembak Brigadir J begitu mendengar perintah.

Ia mengaku kaget karena peristiwa penembakan itu terjadi sangat cepat.

Bahkan, Ferdy Sambo mengatakan ia meminta Bharada E untuk berhenti.

"'Hajar Chad, kamu Hajar Chad'. Kemudian ditembaklah Yoshua sambil maju, sampai roboh, Yang Mulia."

"Itu kejadian cepat sekali. Saya kaget kemudian saya sampaikan, 'Stop berhenti'," tuturnya.

Melihat Brigadir J yang tersungkur, Ferdy Sambo mengaku panik.

Setelahnya, ia kemudian berinisiatif mengambil senjata Brigadir J untuk menembak dinding agar situasi terlihat seperti telah terjadi tembak-menembak.

Ferdy Sambo kembali menembak setelah menggenggamkan senjata ke tangan Brigadir J.

"Begitu melihat Yoshua jatuh kemudian ada lumuran darah, saya jadi panik, Yang Mulia. Saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakan ini."

"Kemudian saya berpikir dengan pengalaman saya, bahwa yang memungkinkan peristiwa penembakan ini adalah tembak-menembak."

Sopir ambulans Ahmad Syahrul Ramadhan (kiri) dan kondisi jasad Brigadir J tergeletak di rumah dinas Ferdy Sambo (kanan).
Sopir ambulans Ahmad Syahrul Ramadhan (kiri) dan kondisi jasad Brigadir J tergeletak di rumah dinas Ferdy Sambo (kanan). (Kloase Tribunnews.com)

Baca juga: Teka-teki Wanita Menangis di Rumah Ferdy Sambo yang Dilihat Bharada E, Begini Ciri-cirinya

"Kemudian saya melihat ada senjata Yoshua di pinggang, saya kemudian mengambil dan mengarahkan tembakan ke dinding," urainya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved