Gempa Berpusat di Cianjur
Pengungsi Gempa Cianjur Geram Banyak Orang Datang untuk Foto di Lokasi: Ini Bukan Wisata Bencana
Pengungsi gempa Cianjur ungkap kekesalannya dengan memasang papan pengumuman 'Ini Bukan Wisata Bencana' imbas banyak orang datang hanya untuk berfoto.
TRIBUNNEWS.COM - Publik hingga kini masih meneruh perhatian atas bencana gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) kemarin.
Pascagempa banyak pula warga dari luar Cianjur yang datang ke lokasi gempa, sekadar untuk melihat-lihat bagaimana situasi Cianjur setelah diguncang gempa.
Sayangnya orang-orang tersebut datang hanya melintas dan mendokumentasikan kondisi pascagempa Cianjur dengan membuat video atau berfoto selfie.
Bahkan ada juga yang turun dari mobil hanya untuk melihat jenazah yang belum dikuburkan sekaligus foto-foto.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Posko Bencana di Kampung Longkewang, Desa Gasol.
"Sejak hari pertama banyak orang-orang yang melintas berhenti buat memvideokan kondisi di sini bahkan berswafoto sambil ketawa-ketawa dari dalam mobil."
Baca juga: BMKG Catat 237 Kali Gempa Susulan di Cianjur hingga Hari Jumat Ini
"Malah ada yang turun mau melihat jenazah yang belum dikuburkan hanya untuk foto-foto," kata Leka dilansir Tribun Jabar, Jumat (25/11/2022).
Leka mengungkapkan, kedatangan orang-orang yang hanya sekadar ingin melihat-lihat lokasi gempa Cianjur sangatlah mengganggu proses evakuasi dan distribusi bantuan.
"Jadi terhambat, bantuan tidak masuk ke desa terdampak. Di sini banyak yang belum mendapat bantuan pada hari pertama dan kedua pascabencana gempa."
"Baru di hari keempat, pendistribusian bantuan terpenuhi," ujarnya.
Lebih lanjut Leka menuturkan, mungkin saja di antara orang-orang yang datang tersebut ada yang berniat untuk membantu korban.
Baca juga: Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur Terus Dikirimkan, Gunakan Helikopter hingga Bantuan Rp2,69 Miliar
Namun jika bantuan yang diberikan tidak terlalu banyak, Leka menganjurkan agar bantuan tersebut disalurkan kepada relawan.
Agar nantinya bantuan itu bisa didistribusikan dengan baik dan merata oleh para relawan.
Senada dengan Leka, para pengungsi juga merasa terganggu dengan kehadiran orang-orang luar yang datang ke lokasi gempa Cianjur ini.
Bahkan pengungsi sampai membuat papan pengumuman di depan tenda pengungsian dengan tulisan 'Ini bukan Wisata Bencana.'
Baca juga: BUMN Konstruksi Kirim Alat Berat dan Obat-obatan untuk Pemulihan Cianjur Pasca Gempa
Keluhan Lansia Korban Gempa Cianjur di Tenda Pengungsi, Butuh Pempers dan Kesulitan Buang Air
Diberitakan sebelumnya, Wati (56) pengungsi korban gempa Cianjur bercerita kondisinya di lokasi pengungsian.
Warga Kampung Keramat RT01/08 Desa Sukamulya, Cianjur, ini mengatakan tidak bisa berjalan serta kakinya tidak bisa dilipat.
"Kondisi saya sekarang enggak bisa jalan. Kaki nggak bisa dilipat. Kata tim medis kaki saya sudah kering," kata Wati kepada Tribunnews.com, Jumat (25/11/2022).
Karena kesulitan jongkok membuat dirinya sulit untuk buang air kecil.
Baca juga: Komisi VIII DPR Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Bantu Korban Bencana Gempa Cianjur
"Jadi saya sulit jongkok jadi susah buat buang air kecil dan besar. Jadi butuh pempers untuk lansia," sambungnya.
Warti mengatakan hingga kini dirinya belum mendapatkan bantuan pampers untuk lansia.
"Dari Senin sampai sekarang belum dapat pampers. Kesulitan buat buang air jadinya," tutupnya.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi pengungsian, selain Wati ada satu orang lansia lainnya yang juga membutuhkan pampers.
Baca juga: Ini Deretan Penyakit yang Mulai Ditemukan pada Korban Gempa Cianjur
Kemudian terlihat juga banyak balita dan anak-anak.
Yang tentunya juga memerlukan pampers untuk keperluan buang air.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rahmat Fajar Nugraha)(Tribun Jabar/Deanza Falevi)