Gempa Berpusat di Cianjur
Mensos Curhat Dimarahi Anggota TNI AD saat Kunjungi Korban Gempa Cianjur
Mensos mengaku dimarahi dan disuruh putar balik oleh prajurit TNI AD saat akan mengunjungi korban gempa di Cianjur. Ia menduga adanya gangguan psikis.
Pada kesempatan tersebut, Risma menceritakan insiden yang dialaminya secara detil kepada Ryan.
Pada saat itu, Risma mengatakan tidak apa-apa jika memang akses jalan yang akan dilaluinya dilarang untuk dilewati.
Baca juga: Gandeng Kostrad, Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan ke Korban Gempa Cianjur
Namun, ujarnya, ada salah satu staff dari Kemensos diizinkan untuk melewati akses jalan itu dan menuju lokasi terdampak gempa.
"Saya sebetulnya saat itu ya sudah kalau (tidak boleh lewat) balik. Tapi ada salah satu anak buah saya dapat izin untuk masuk," cerita Risma.
Selain itu, Risma juga tidak terima karena dimarahi oleh prajurit tersebut dan meminta Ryan untuk memeriksa psikis yang bersangkutan.
"Yang jadi masalah lagi, saya dimarahi oleh dia. Jadi saya minta anak itu diperiksa psikisnya. Dia ngomong 'kenapa pejabat lewat sini?'. Lho kayaknya sakit deh dia itu," pintanya.
Kemudian, Ryan bertanya kepada Risma sosok prajurit tersebut berasal dari kesatuan mana.
Risma pun menjawab bahwa prajurit itu berasal dari Yonzipur III Siliwangi.
Update Korban Gempa Cianjur: 271 Orang Meninggal Dunia, 2.043 Korban Luka-luka

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto mengumumkan korban jiwa gempa Cianjur bertambah menjadi 271 orang per Rabu (23/11/2022).
Sementara untuk tambahan korban hilang per Rabu hari ini mencapai 40 orang dengan rincian 39 orang merupakan warga Desa Cugenang dan satu warga dari Desa Warungkondang.
Terkait korban meninggal, Suharyanto menjelaskan pihaknya juga akan melakukan penelusuran apakah ada yang belum terdata oleh puskesmas atau rumah sakit di Cianjur tetapi sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.
"Dari 271 (orang) yang meninggal ini, kami akan telusuri apakah akan yang sudah dimakamkan atau tidak. Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk ke yang 271 apa belum," jelasnya.
"Karena bisa saja miss-nya, begitu jenazahnya sudah ada kemudian dimakamkan tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Pasien Korban Gempa di RSUD Cimacan Cianjur Takut Pulang ke Rumah Meski Sudah Diperbolehkan Pulang
Penelusuran ini, kata Suharyanto, akan melibatkan kepala desa di seluruh Cianjur.