Kejadian Menarik G20: Rendang Hadir di Meja Makan dan Momen Jokowi Bantu Joe Biden yang Tersandung

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat beberapa kejadian menarik yang terekam dalam kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang terselenggara di Bali, Selasa dan Rabu (15-16/11/2022).

Beberapa kejadian ini bahkan mampu menyita perhatian publik.

Seperti di antaranya, Indonesia menyuguhkan santapan dari nusantara, dari mulai tenderloin sapi wagyu khas Lampung, rendang Padang hingga terong balado.

Termasuk Jokowi mengajak para kepala negara untuk memegang cangkul.

Apa itu KTT G20?

KTT G20 adalah singkatan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), sedangkan G20 adalah singakatan dari Group of Twenty.

G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

KTT G20 merupakan puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 atau pertemuan tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups selama setahun keketuaan Indonesia.

Berikut detail kegiatan menarik selama KTT G20 yang dirangkum Tribunnews.com.

Baca juga: Relawan ABJ Optimistis Jokowi Bersedia Jika Dipercaya Jadi Sekjen PBB

Rendang dan Terong Balado Hadir di Meja Makan

Ada beragam menu makanan yang disajikan untuk menjamu para pemimpin negara-negara G20 dalam santap malam yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11/2022).

Jamuan ini digelar sebagai bagian dari acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Mengutip Tribunnews.com, para undangan disuguhi makanan dari berbagai daerah yaitu Bali, Jawa, Sulawesi Utara, Lampung, Sumatra Barat, Sumatra Utara, hingga Aceh.

Yang paling menarik, rendang padang dan juga terong balado tersedia menjadi menu pilihan para tamu.

Dua makanan ini juga hadir berdampingan dengan suguhan tenderloin sapi wagyu.

Adapun suguhan tenderloin sapi wagyu ini tentunya diperoleh dari daging sapi khas Lampung.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi: Indonesia Suarakan Kepentingan Negara Berkembang dalam KTT G20

Kepala Negara Mencangkul

Para delegasi dan pemimpin negara anggota KTT G20 diajak Jokowi tour ke Taman Hutan Raya (Tahura) Mangrove, Ngurah Rai, Bali, pada Rabu (16/11/2022).

Adapun di antaranya ada Presiden AS Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, hingga Perdana Menteri Italia Georgia Meloni.

Seperti yang diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, mereka diajak berjalan kaki melihat kawasan hijau seluas 1.373 hektare yang berada di pesisir selatan Teluk Benoa ini.

Bahkan, para delegasi dan pemimpin negara diajak untuk mencangkul tanah dan menanam bibit pohon mangrove yang sudah disiapkan.

Baca juga: KTT G20 Tegaskan Posisi Indonesia Sebagai Negara Non Blok

Menariknya, para pemimpin dunia ini tak nampak kesulitan saat diminta mencangkul tanah untuk menguburkan bibit mangrove tersebut.

Namun ternyata ada satu delegasi G20 yang diketahui merupakan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Park Jin tidak memegang cangkul.

Ia diduga tak kebagian cangkul dalam sesi ini.

Alhasil Park Jin hanya bisa menyaksikan kegiatan para pemimpin lain.

Baca juga: KTT G20 Resmi Ditutup, Ini 3 Kepala Negara yang Tidak Hadir di Bali

Momen Jokowi Bantu Joe Biden yang Tersandung

Ada insiden lain dalam KTT G20 yang terekam publik.

Dikutip Tribunnews.com,  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat tersandung anak tangga saat akan menuju pendopo acara penanaman pohon mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai.

Menariknya, Jokowi yang saat itu sedang menyambut kedatangan Biden, langsung memegangi Biden agar tak sampai terjatuh.

Biden hadir mengenakan kemeja putih dibalut dengan jas biru tua itu lantas sempat terlihat berbincang dengan Jokowi.

Penutupan G20 Hasilkan Bali Leaders Declaration

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan gelaran G20 Indonesia telah menghasilkan deklarasi bersama yang dinamai G20 Bali Leaders Declaration.

Pengesahan Bali Leaders Declaration dilakukan saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Rabu (16/11/2022).

“Sebagai Presidensi G20, Indonesia telah mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan."

"Alhamdulillah, hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration."

"Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022,” ujar Presiden, dikutip dari laman Setkab.

Dikutip dari Setkab, dalam Bali Leaders Declaration memuat 52 paragraf, yang mana satu di antara paragraf tersebut sempat diperdebatkan, yakni terkait Perang di Ukraina.

Setelah diadakan diskusi panjang, para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut karena dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.

“Perang ini telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial,” ungkap Jokowi.

Jokowi memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh kepala negara yang telah hadir dalam G20 dan telah menyepakati deklarasi tersebut untuk disahkan.

Baca juga: Ekonom: KTT G20 Bali Tak Akan Sanggup Redam Resesi, Isi Komunike Berpihak ke Barat

Mengutip Kompas TV, dari 52 paragraf yang termuat dalam Bali Leaders Declaration tersebut, dapat ditarik menjadi 5 garis besar.

Adapun 5 poin dalam Bali Leaders Declaration yakni sebagai berikut:

1. Perlunya menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral.

2. Menangani krisis ekonomi, termasuk melalui kerja sama kebijakan makro internasional.

3. Mengupayakan ketahanan pangan dan energi.

4. Mengadopsi teknologi digital untuk mendorong inovasi.

5. Komitmen bersama untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs) guna mengatasi perubahan iklim, dan memperkuat sektor kesehatan.

Diketahui deklarasi tersebut terdiri dari 1.186 halaman.

Selain memuat deklarasi tersebut, di dalamnya juga memuat komunike dan catatan dari kesepakatan yang digagas selama Indonesia menjadi Presiden G20 setahun terakhir.

(Tribunnews.com/Galuh Widya W/Enggar Kusuma/Rina Ayu Panca Rini/Danang Triatmojo/Taufik Ismail)