Sabtu, 4 Oktober 2025

KTT G20 Bali

Pembukaan KTT G20 Bali, Jokowi Ingatkan Krisis Pangan dan Energi di Tengah Pandemi Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya saat pembukaan KTT G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11/2022) pagi.

Editor: Arif Fajar Nasucha
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya saat pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan ucapan selamat datang kepada para pemimpin dunia dan tamu undangan KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali.

"Selamat datang di Bali, selamat di Indonesia. Kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20," ucap Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11/2022).

Selanjutnya, Jokowi menyadari, bahwa dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa.

Apalagi adanya krisis pangan, energi, hingga keuangan yang terjadi di tengah Pandemi Covid-19.

"Pandemi covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi, dan dampak dari krisis tersebut terhadap ketahanan pangan dan energi, keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang," ungkap Jokowi.

Baca juga: PM Kamboja Hun Sen Positif Covid Usai Mendarat di Bali, Batal Hadiri KTT G20

Di hadapan sejumlah pemimpin dunia dan tamu undangan KTT G20, Jokowi juga berbicara terkait masalah pupuk.

Jokowi meminta permasalahan pupuk di dunia tidak disepelekan.

"Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk tercukupi dengan harga terjangkau maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram, tingginya harga pangan saat ini, dapat semakin memburuk menjadi krisis tidak adanya pasokan pangan."

"Kelangkaan pupuk akan mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia," ucap Jokowi.

Jokowi menyebut sebanyak 48 negara berkembang memiliki tingkat kerawanan pangan tertinggi akan menghadapi kondisi yang sangat serius.

Selain itu, kata Jokowi, permasalahan yang sedang dihadapi, yakni tatanan dunia dan hukum internasional yang sedang diuji.

Untuk itu, Jokowi pun berharap, forum KTT G20 di Bali ini harus menghasilkan kerja sama positif.

"Hari ini, mata dunia tertuju pada pertemuan kita, apakah kita akan mencetak keberhasilan? atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya KTT G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal," tegas Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022) pagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022) pagi. (Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)

Sebagai presiden G20, lanjut Jokowi, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam antar negara.

"Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisikan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menjelaskan kepada tamu undangan mengenai Indonesia sebagai negara demokrasi.

"Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Demokrasi di Indonesia berjalan dari tataran tingkat desa, pemilihan kepala desa sampai tataran negara, pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota," kata Jokowi.

Jokowi juga menyebut, pentingnya dialog sebagai negara demokrasi.

"Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20," ungkapnya.

Menurut Jokowi, kolaborasi diperlukan oleh negara untuk menghadapi tantangan dunia.

Selain itu, Jokowi mengingatkan agar perang segera berakhir.

Sebab, jika perang tidak segera berakhir, maka akan sulit bagi suatu negara untuk melangkah maju.

Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden China Xi Jinping (Kanan) bertemu di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua di pulau wisata Bali, Indonesia pada 14 November 2022.
Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden China Xi Jinping (Kanan) bertemu di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua di pulau wisata Bali, Indonesia pada 14 November 2022. (AFP/SAUL LOEB)

Oleh karena itu, Jokowi berharap, G20 terus bekerja sama menghasilkan capaian kerja yang konkret.

"Mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak memikul tanggung jawab, menunjukkan jiwa kepemimpinan."

"Mari kita bekerja dan mari kita bekerja sama untuk dunia, recover together, recover stronger," ucap orang nomor satu di Indonesia ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022) pagi.

Berdasarkan tayangan program Breaking News Kompas TV, Presiden Jokowi membuka acara KTT G20 yang dihadiri sejumlah pemimpin dunia sekitar pukul 10.00 Wita.

"Yang Mulia, para Pemimpin, selamat pagi, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka," ucap Jokowi.

Baca juga: Jadi Bahasan Utama di KTT G20 Bali, Sejumlah BUMN Siap Jalankan Transisi Energi

Pembukaan KTT G20 ditandai dengan Presiden Jokowi yang mengetuk palu beberapa kali.

Lantas, Jokowi mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan dalam acara KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali.

Diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 digelar di Bali pada 15-16 November 2022.

Sebanyak 17 kepala negara anggota G20 bakal dalam acara tersebut, sementara tiga kepala negara absen.

Sebelumnya, para pemimpin negara G20 mulai berdatangan di Bali untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sejak Minggu (13/11/2022) siang.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Adi Suhendi, Kompas.tv)

Simak berita lainnya terkait KTT G20 Bali

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved