Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Surya Paloh Tegaskan Nasdem Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi Sampai Masa Jabatannya Berakhir

Surya Paloh mengatakan upaya untuk berada di sisi pemerintahan Jokowi akan terus dilakukan oleh NasDem hingga masa jabatan Jokowi berakhir.

Editor: Dewi Agustina
Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan upaya untuk berada di sisi pemerintahan Jokowi akan terus dilakukan oleh NasDem hingga masa jabatan Jokowi berakhir. Surya Paloh (kiri) dengan Anies Baswedan (kanan) saat ditemui awak media di Jakarta Convention Center, Jumat (11/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan, pihaknya masih akan tetap berada pada pihak pemerintah dan membantu jalannya roda pemerintahan dalam hal pembangunan.

Bahkan, upaya untuk berada di sisi pemerintah itu akan terus dilakukan oleh NasDem hingga akhir masa jabatan Jokowi berakhir.

"Sampai hari ini saya katakan, kita tetap menunjukkan upaya-upaya kita berikan dukungan yang sepenuhnya untuk keberhasilan jalannya roda administrasi pemerintahan kepemimpinan Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatan beliau," ujar Surya Paloh.

Paloh juga meyakinkan bahwa NasDem menjadi pihak terdepan dalam memberikan dukungan untuk berjalannya roda administrasi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca juga: Surya Paloh Tentang Peluang Anies Baswedan di Pilpres 2024: Nasdem Hanya 10,3 Persen

Namun, menurutnya, partai yang eksis bukan hanya sekadar partai yang berada dalam koalisi pemerintahan.

"Ini perlu saya tegaskan, bukan berarti karena kita calonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah," jelas Paloh.

"Ini yang diperlukan negara ini hari ini adalah bagaimana spirit kita untuk kembangkan spirit rasa kebersamaan dengan seluruh potensi yang ada di negeri ini. Partai politik yang ada dan eksis itu bukan hanya harus kerja sama dengan partai koalisi pemerintahan," tegasnya.

Adapun mengenai keputusan partainya mengusung Anies pada Pilpres 2024 mendatang, menurut Paloh hal itu semata-mata didasari spirit ingin melanjutkan pembangunan yang sudah digalakkan Presiden Jokowi.

"Sampai hari ini NasDem memberikan keyakinan menempatkan capres Anies Baswedan adalah dalam rangka upaya melanjutkan upaya-upaya pembangunan yang sedang berjalan. Keberhasilan yang telah dicapai. Jadi kalau ini diputar sedemikian rupa, dinyatakan ada upaya sistemik untuk jegal jalannya pembangunan di bawah kepemimpinan Jokowi, saya pikir yang paling siap hadapi kelompok itu adalah NasDem," tegas Paloh.

Paloh berharap pernyataannya itu memberi kejelasan bahwa NasDem masih satu barisan koalisi bersama pemerintah.

"Itu tekad kita. Bukan hanya lip service untuk kepentingan pragmatis, tidak. Kita punya pride (kebangsaan). Kita punya keyakinan diri kita. Sekarang terserah. Bola ini ada di tangan presiden Jokowi," urai Paloh.

Di kesempatan yang sama Anies Baswedan yang kini menjadi bakal calon presiden dari Partai NasDem menyampaikan apresiasinya kepada Paloh karena telah memilih jalan yang tak biasa dan sulit.

Baca juga: Elektabilitas NasDem Turun, Surya Paloh: Anggap Saja Partai Ini Main-main

Menurutnya, jika Surya Paloh hanya memilih jalan yang datar dan mudah, maka perjalanan itu tidak akan mengantarkan hingga puncak.

"Saya bersyukur karena bapak Ketua Umum, Bang Surya Paloh, memilih untuk menempuh jalan yang tidak biasa," kata Anies.

"Kalau lewat sebuah perjalanan ada jalan yang datar, ada jalan yang menurun dan ada jalan yang mendaki. Mau perjalanan yang nyaman, pilih jalan yang mendatar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak mana pun," sambungnya.

Anies mengaku mendapatkan kehormatan untuk bersama NasDem mendaki di jalan yang terjal itu.

Menurutnya, meskipun perjalanan menuju Pilpres 2024 belum ada peta dan rutenya, tetapi ia yakin pilihannya ini akan dicatat dalam sejarah.

"NasDem memilih untuk jalan mendaki. Saya dapat kehormatan untuk bisa jalan bersama dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang mungkin belum ada peta rutenya. Tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang akan dicatat Republik Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, NasDem bisa dikatakan sebagai partai paling muda di antara partai lain yang ada. Namun, NasDem telah melakukan banyak lompatan.

"Ini artinya kita hari ini berkumpul bersama untuk menengok ke depan bahwa kita sedang membawa misi. Kita bukan membawa target," tuturnya.

Menurut Anies, jika yang dimiliki dalam perjalanan sekadar target, maka akan dianggap selesai jika sudah tercapai.

Sementara, jika yang diemban adalah sebuah misi, kemenangan dalam Pilpres 2024 merupakan sebuah awal untuk memulai berbagai pekerjaan lainnya.

Baca juga: Surya Paloh Tegaskan NasDem Masih Koalisi Pemerintah: Sekarang Terserah, Bola Ada di Tangan Jokowi

"Kalau target itu diraih dan target itu tercapai maka pekerjaan selesai. Tapi kalau misi, misi itu diemban, misi itu dipanggul, misi itu untuk dilaksanakan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Anies mengklaim dirinya optimistis dalam perjalanan menuju Pilpres 2024 mendatang. Sebab, ia menyaksikan puncak baru yang akan diraih.

"Saya merasa sangat bersyukur saya menyatakan siap waktu itu. Hari ini kita lebih memikirkan apa yang ditulis sejarawan di masa yang akan datang," tegasnya.

Jokowi Tak Hadiri HUT Nasdem

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ikut menghadiri puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Partai NasDem yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022) kemarin.

Jokowi absen lantaran sedang melakukan lawatan ke Kamboja menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Namun selain absen di puncak perayaan HUT Partai NasDem, Jokowi ternyata juga tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada partai yang mengusungnya di Pilpres 2014 dan 2019 itu.

"Ah jujur saja, Pak Jokowi belum sempat mengucapkan itu," kata Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.

Padahal awalnya dalam agenda acara, video ucapan selamat dan sambutan Jokowi dijadwalkan akan tayang pada puncak perayaan HUT NasDem pukul 15.01-15.06 WIB.

Namun, hingga akhir perayaan, video ucapan dari Jokowi itu tidak kunjung ditampilkan.

Surya Paloh menduga kemungkinan Jokowi tak mengucapkan selamat karena alasan kesibukan. Ia pun berharap Jokowi memberi ucapan selamat secara personal setelah perayaan itu.

"Ya, mudah-mudahan akan, tidak lama. Kita pahami kesibukan beliau," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi tak Berikan Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk NasDem, Surya Paloh: Tanya Sama Pak Jokowi

Paloh mengaku tak tahu menahu alasan Jokowi belum mengucapkan selamat kepada dirinya.

"Tanya sama Pak Jokowi, masa tanya sama NasDem? Kenapa Pak Jokowi enggak kirim video? Ini kan hari ultah NasDem. Mau dikirim video, ah itu bagus. Kalau enggak dikirim video mungkin karena kesibukan," katanya.

Paloh lantas merespon isu adanya keretakan antara dirinya dan Jokowi pasca-NasDem mengumumkan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Menurut Paloh, ada dua respons yang bisa disampaikannya, yakni kejujuran atau omong kosong belaka.

"Ini pertanyaan-pertanyaan. Kita ingin beri jawaban lip service atau kejujuran hati? Nah, jawaban lip service beda dengan kejujuran hati," kata Paloh melempar pertanyaan kepada ratusan kader NasDem yang hadir.

Dari situ Paloh menegaskan bahwa NasDem hanya mau merespons isu tersebut dari kejujuran hati.

Menurut Paloh, hubungan dengan Jokowi sampai saat ini baik-baik saja. Bahkan kata dia Jokowi masih menjadi presiden bagi NasDem.

"Jawaban jujur adalah saya masih anggap Presiden Jokowi adalah presiden partai NasDem. Presiden Jokowi sahabat yang saya harapkan," kata Paloh.

Surya Paloh menyebut persahabatan yang terjalin antara dirinya dengan Jokowi yakni perihal konsistensi terminologi.

"Persahabatan dalam terminologi yang kita pahami adalah terima segala kekurangan dan kelebihan sahabat," kata dia. (tribun network/riz/frs/den/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved