PROFIL Prajogo Pangestu, Orang Terkaya ke-5 di Indonesia dengan Harta Rp 82,4 Triliun
Simak profil dari Prajogo Pangestu, pemilik dari PT Barito Pacific dan pemegang saham terbesar Chandra Asri. Namanya masuk dalam orang terkaya dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Prajogo Pangestu yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2022 versi Forbes.
Prajogo Pangestu berada di peringkat 5 dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai Rp 82,4 triliun.
Diketahui, Prajogo Pangestu adalah pemilik PT Barito Pacific yang bergerak di bidang kehutanan, industri, pertambangan, properti, hingga transportasi.
Dikutip dari Tribunnews.com, Prajogo Pangestu juga merupakan pemilik saham terbesar di perusahaan petrokimia Chandra Asri dengan kepemilikannya 70 persen.
Prajogo Pangestu memulai bisnis kayu pada 1970-an, sebelumnya ia bekerja di perusahaan PT Djajanti Group milik pengusaha asal Malaysia.
Baca juga: POPULER NASIONAL Bos Djarum Orang Terkaya di Indonesia 2022 | Perjalanan Kasus Gugat Ijazah Jokowi
Lantas, siapa sosok Prajogo Pangestu?
Prajogo Pangestu lahir di Sambas, Kalimantan Barat, pada 13 mei 1944.
Pria yang lahir dengan nama Phang Djoem Phen ini terlahir dari keluarga miskin.
Kondisi keluarganya yang memiliki keterbatasan keuangan membuat Prajogo Pangestu berhenti sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal itu membuat Prajogo Pangestu berani merantau demi memperbaiki keuangan keluarganya.
Prajogo Pangestu akhirnya merantau ke Jakarta untuk mencari lowongan pekerjaan.
Namun, dirinya tak kunjung mendapat pekerjaan dan memilih pulang ke kampung halamannya.
Setelah pulang ke kampung halamannya, Kalimantan Barat, Prajogo Pangestu mendapat pekerjaan sebagai sopir angkutan umum hingga tahun 1960-an.
Di tahun yang sama, Prajogo Pangestu berkenalan dengan pengusaha yang bernama Bong Sun On alias Burhan Uray asal Malaysia.
Dilansir laman Tribunwiki.com, Burhan Uray merupakan pemilik PT Djajanti Group yang bergerak dalam bidang kayu.
Kemudian Prajogo Pangestu memutuskan untuk bekerja di PT Djajanti Group pada 1969.
Selama bekerja, Prajogo Pangestu sangat giat dan akhirnya diberi jabatan sebagai General Manager (GM) di Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur, tahun 1976.
Pabrik tersebut juga dimiliki oleh Burhan Uray.
Jabatan GM Prajogo Pangestu hanya diemban satu tahun dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri bekerjanya bersama Burhan Uray.
Awal mula bisnis Prajogo Pangestu
Saat itu ada CV Pacific Lumber Co yang sedang dalam masa kolaps dan dijual oleh pemiliknya.
Mengetahui hal itu, Prajogo Pangestu mulai merintis bisnisnya dengan membeli CV Pacific Lumber Co dengan uang yang ia pinjam dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pada akhirnya, nama Pacific Lumber Co diganti menjadi PT Barito Pacific dibawah kepemilikan Prajogo Pangestu.
Dengan keahliannya yang ia emban selama bekerja, Prajogo Pangestu mampu mengembangkan dan meningkatkan PT Barito Pacific.
Diketahui, Prajogo Pangestu mampu melunasi pinjaman di BRI hanya dalam waktu satu tahun.
Saat itu, Prajogo juga memulai bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha Indonesia, termasuk dengan anak Presiden Soeharto.
Baca juga: DAFTAR 10 Orang Terkaya di Indonesia 2022 Versi Forbes, Bos Djarum hingga Chairul Tanjung
Yang akhirnya, PT Barito Pacific berkembang menjadi Barito group yang bergerak di bidang petrokimia, minyak sawit merah, perkayuan, hingga properti.
Nama Prajogo Pangestu termasuk dalam daftar konglomerat ternama di Indonesia pada era Presiden Soeharto.
Belum puas dengan Barito Pacific, Prajogo akhirnya mengakuisi perusahaan petrokimia Chandra Asri pada 2007.
Hingga saat ini perusahaan Chandra Asri menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia dan menjadi produsen ban Michelin Prancis dengan mengembangkan pabrik karet sintetis.
Dengan segudang pengalaman dan kepemilikan perusahaan di Indoensia, Prajogo Pangestu menerima penghargaan anugerah tanda kehormatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019.
Penghargaan itu adalah Bintang Jasa Utama, yang tertulis dalam keputusan Presiden (Keppres) 72/2019, Keppres 73/2019, dan Keppres 74/2019.
Riwayat Karier Prajogo Pangestu
- Pendiri Pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten, 1990
- Pendiri Bank Andromeda, 1990
- Presiden PT Chandra Asri, 1990-1999
- Presiden Komisaris PT Tripolyta Indonesia Tbk
- Presiden Komisaris PT Chandra Asri Petrochemical Center
- Wakil Presiden Komisaris PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper
- Presiden Komisaris PT Barito Pacific Timber, Tbk, sejak 1993
- Komisaris PT Astra International, 1993-1998
- Pendiri sebuah Hotel di Pulau Sentosa, Singapura, 1991
- Pendiri PT Musi Hutan Persada, 1991
- Pendiri PT Barito Pacific Lumber, 1977
- General Manager Pabrik Plywood Nusantara,Gresik, Jawa Timur, 1975
- Pegawai di PT Djajanti Group, 1969-1976
Hal itu membuat Prajogo Pangestu masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia dan di dunia.
Diketahui, nama Prajogo Pangestu terpampang diperingkat 466 sebagai orang terkaya dunia versi Forbes.com.
Di atas Prajogo Pangestu terdapat nama Low Tuck Kwong yang menduduki peringkat ke-4 orang terkaya di Indonesia dan di peringkat ke-176 di dunia.
Low Tuck Kwong dikenal sebagai Raja Ratu Bara, pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan tambang batu bara di Indonesia.
Ia memiliki harta kekayaan sekitar Rp 150,9 triliun.
(Tribunnews.com/Pondra Puger, Pravitri Retno Widyastuti) (Tribunwiki/Niken Nining Aninsi)