Sabtu, 4 Oktober 2025

Bursa Capres

Panda Nababan Sebut Jokowi dan Surya Paloh Beda Selera, Ini Contohnya

Panda memberikan contoh yang lain yakni ketika Jokowi akan mengganti Jaksa Agung yang saat diduduki HM Prasetyo.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
youtube
Foto dok. Jokowi dan Surya Paloh di Istana Presiden beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, menilai bahwa selera yang berbeda antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bukan hal baru.

Dia pun memgambil contoh ketika Jokowi hendak memasukkan nama Luhut Binsar Panjaitan ke kabinetnya.

"Waktu Jokowi mau memasukkan Luhut di kabinet, Surya Paloh tidak setuju, yang enggak setuju Jusuf Kalla dan Ibu Megawati. Nah, saya orang diminta Luhut untuk bicara ke Presiden Jokowi supaya dia biar masuk ke kabinet," ujar Panda dalam Adu Perspektif 'Siapa Sembrono Deklarasi Capres', dilihat Selasa (25/10/2022).

Panda memberikan contoh yang lain yakni ketika Jokowi akan mengganti Jaksa Agung yang saat diduduki HM Prasetyo.

"Surya Paloh tidak setuju. Bahkan Surya Paloh mengatakan ke saya 'Kalau Jaksa Agung dicopot, NasDem akan menarik dukungannya'," kata Panda.

Baca juga: Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto: Yang Suka Peluk Itu Pak Surya Paloh dan Pak Anies

Panda pun mengonfirmasi hal tersebut ke Jokowi.

Kata Panda, Jokowi pun mengiyakan soal hal tersebut.

"Kemudian Presiden mengalah, tidak dilakukan itu, itu catatan, jadi jangan diklaim tidak ada perbedaan," kata Panda.

Sementara itu, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie mengatakan ada perbedaan selera terkait sosok calon presiden (capres) antara NasDem dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Gus Choi, sapaan akrabnya, Jokowi ingin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang maju menjadi capres di 2024.

“Presiden Jokowi sebagai presiden yang mau berakhir jabatannya 2 tahun ke depan, kalau dia ada pikiran ingin sukses yang smooth dan dia punya subjektif, itu juga kita maklumi,” kata Gus Choi dalam program Total Politik dikutip, Selasa (25/10/2022).

“Subjektif dia dalam konteks pemilihan presiden dia ingin kira-kira Ganjar. Kita maklumi. Mungkin kita salah. Kira-kira begitulah pendapat kami, pendapat umum,” ujarnya menambahkan.

Ia menambahkan bahwa jika partai lain ataupun NasDem punya perbedaan selera terkait sosok capres pun Jokowi akan memahami dan memaklumi.

Sebab, kata dia, itu hanyalah perihal selera, bukan bersifat substansial.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved