Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Terlibat Narkoba

Apa itu Tindakan Suntik Lutut hingga Spinal yang Dijalani Teddy Minahasa Sebelum Jadi Tersangka?

Apa itu tindakan suntik lutut, spinal, dan engkel kaki yang dijalani oleh Irjen Teddy Minahasa sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba?

Editor: Dewi Agustina
Tribratanews/DOK. Polda Banten
Irjen Teddy Minahasa mengatakan tuduhan sebagai pemakai narkoba bermula saat dirinya menjalani tindakan suntik lutut, spinal dan engkel kaki di Vinski Tower sekitar pukul 19.00 WIB pada Rabu (12/10/2022). Apa itu tindakan suntik lutut, spinal, dan engkel kaki yang dijalani oleh Irjen Teddy Minahasa sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba? 

Selain tindakan-tindakan tersebut, Irjen Teddy Minahasa juga mengaku menjalani perawatan saluran akar gigi RS Medistra pada keesokan harinya.

Berikut penjelasannya dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:

Suntik lutut

Dikutip dari Kompas.com, suntik lutut biasanya dilakukan terhadap pasien yang mengalami osteoartritis atau radang sendi pada lutut.

Tujuan utama dari suntikan sendi lutut adalah mengurangi gejala yang menghambat aktivitas serta mengembalikan fungsi lutut sampai semaksimal mungkin.

Baca juga: Teddy Minahasa: Saya Bersumpah di Hadapan Tuhan tidak Pernah Konsumsi Narkoba, Apalagi Jadi Pengedar

Faktor utama osteoartritis adalah obesitas karena bagian tubuh ini harus menopang tubuh dan melakukan banyak aktivitas.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian obat-obatan antiinflamasi dan juga injeksi steroid.

Steroid (kortikosteroid) adalah obat sintetis yang sangat mirip dengan kortisol, hormon yang secara alami diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Kortisteroid berbeda dengan steroid yang dipakai oleh para atlet untuk membesarkan ototnya.

Steroid dalam pengobatan ini bekerja dengan mengurangi inflamasi dan menurunkan aktivitas sistem imun.

"Injeksi steroid termasuk yang paling ampuh untuk mengatasi nyeri sendi pada lutut. Tetapi suntikannya hanya bertahan sampai 3 bulan dan setelah itu bisa diulang lagi," kata dr Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf dari Klinik Nyeri & Tulang Belakang Jakarta.

Meski suntikannya harus diulang secara berkala, namun pasien tidak perlu khawatir karena dosis yang dipakai rendah.

"Dosis steroid maksimal 3 gram per kilogram berat badan. Jadi kalau pasien kira-kira memiliki berat badan 70 kilogram, maka ia masih boleh mendapatkan 210 gram. Sementara satu kali suntikan hanya sekitar 10 miligram, jadi batasnya bisa sampai 21 suntik," papar Mahdian.

Ia mengungkapkan, suntikan steroid sudah sejak lama dipakai oleh dokter, tetapi dahulu dosisnya cukup tinggi.

"Dahulu tidak disuntik ke pusat sakitnya sehingga dosisnya harus besar, sekarang beda," ujarnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved