Sabtu, 4 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Hasil Investigasi Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan: Temukan Barang Bukti hingga Video Eksklusif

Berikut beberapa dokumen, barang bukti, dan video yang dimukan Komnas HAM usai menginvestigasi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.

Youtube
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas) mengungkap temuan awal tragedi Kanjuruhan. | Berikut beberapa dokumen, barang bukti, dan video yang dimukan Komnas HAM usai menginvestigasi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. 

"Temuan barang bukti bagian dari senjata gas air mata yang saat ini sedang dimintakan uji laboratorium," pungkas Beka.

Baca juga: Mahfud MD: Aksi Lempar Tanggungjawab Tragedi Kanjuruhan Bukti Penyelenggaraan Sepakbola Kacau

Pintu 13 Stadion Ternyata Terbuka Meski Kecil

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, menurut Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, pihaknya mendapat sejumlah temuan penting dari hasil investigasi mereka dalam tragedi di Kanjuruhan Malang, beberapa waktu lalu.

Satu di antara temuan yang penting, menurut Choirul Anam, pihaknya menemukan kondisi pintu stadion ketika itu terbuka.

"Berdasarkan video, kondisi pintu tribun 10,11,12,13, dan 14 terbuka, meski kecil. Namun sekali lagi, pintu itu terbuka sejak awal. Di media sosial kita menemukan banyak video atau informasi yang mengatakan pintu itu, termasuk pintu 13 tertutup. Padahal sesungguhnya pintu itu terbuka," katanya, dalam konferensi pers, Rabu (12/12/2022) siang.

Anam menambahkan, pihaknya juga mendapatkan temuan bahwa suasana di lapangan hingga 20 menit setelah peluit panjang dibunyikan masih kondusif.

"Ada suporter yang turun ke lapangan tapi suasananya masih terkendali. Mereka hanya ingin memberikan semangat kepada pemain, terutama pemain asli Malang. Itu terkonfirmasi," katanya.

Baca juga: Hari Ini Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita Diperiksa Polisi Terkait Tragedi Kanjuruhan

Saling Lempar Tanggung Jawab

Menteri Koordinator Bidang Polhukam yang juga merupakan Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD mengatakan terjadi lempar tanggung jawab dari sejumlah pihak dalam Tragedi Kanjuruhan Malang.

Lempar tanggungjawab terjadi antara PSSI, PT LIB, panitia pelaksana (Panpel), dan juga broadcaster yang berlindung di bawah aruran masing-masing.

“Ya itu yang kita rasakan sekarang ada saling lempar tanggung jawab. Kata PSSI bilangnya sudah ke LIB. Dari LIB sudah ke Pansel. Kemudian Pansel juga macam-macam lah. Kemudian broadcast juga sama saling lempar, semua berlindung di aturan formal masing-masing,” kata Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (12/10/2022).

Mahfud mengatakan, aturan formal yang ada di setiap lembaga tersebut tidak sesuai dengan aturan substansialnya.

Baca juga: Geramnya Aremania Dengar Pernyataan Polri soal Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan 

Kebenaran substansial itulah yang akan diungkap oleh TGIPF.

“Kalau kebenaran formalnya sudah lah masing-masing punya pasal, masing-masing punya kontrak, tapi keadilan substansifnya kebenaran subtansialnya itulah yang akan digali oleh TGIPF dan itu yang akan disampaikan kepada presiden,” tuturnya.

Dari hasil investigasi yang diungkap nantinya, kata Mahfud, TGIPF akan memberikan rekomendasi rekomendasi kebijakan bagi sepakbola Indonesia.

“Sehingga kita akan melakukan memberikan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang baik dan bagus bagi dunia persepakbolaan Indonesia,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)

Baca berita lainnya terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved