Senin, 6 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Putrinya Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Anggota TNL AL Ini Belum Puas Dengan Penjelasan Panpel

Indhy keduanya menjadi salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan setidaknya 131 orang akibat kerusuhan.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah suporter di Jawa Barat melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama di GOR Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022). Kegiatan ini untuk mengenang sepekan tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang seusai laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG -- Anggota TNI AL asal Tulungagung, Heri Wirena (52) masih memendam kepedihan atas meninggalnya putri kedua Indhy Rahma Putri Conciesa (20).

Indhy, anak keduanya menjadi salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan setidaknya 131 orang akibat kerusuhan.

Heri mengatakan dirinya belum jelas perihal kematian sang anak, yang memang merupakan pendukung fanatik Arema.

Saat kejadian yaitu pada Sabtu (1/10/2022) Heri sedang bertugas siaga di Jakarta.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Alasan Polisi Bawa Gas Air Mata ke Kanjuruhan Meski Dilarang FIFA

Heri bersiap melakukan latihan gabungan di Lampung.

"Saat masih di Jakarta itulah saya dikasih tahu, putri saya jadi korban," kenangnya, Sabtu (8/10/2022).

Heri mengaku tidak tahu jika anak keduanya ini menyaksikan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Indhy hanya pamit pada ibunya pergi bersama temannya. Sebab jika ketahuan akan ke stadion pasti akan dilarang oleh ibunya.

Kini setelah tragedi Kanjuruhan terjadi, Heri berharap ada penjelasan dari panitia pelaksana (Panpel).

Pihaknya berharap Panpel mau datang untuk menjelaskan kejadian di Kanjuruhan.

Heri mengaku belum puas dengan penjelasan yang didapatnya.

"Bagaimana kronologi sebenarnya. Tolong audit kembali peristiwa di Kanjuruhan," ujar Heri.

Heri mengaku belum bisa memahami kerusuhan yang terjadi, karena yang menyaksikan semua adalah suporter Arema.

Apalagi gas air mata begitu banyak ditembakkan ke arah tribun penonton.

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Haris Azhar: Tak Ada Sistem yang Bisa Diandalkan

Salah satu teman Indhy bercerita, sekurangnya ada 8 gas air mata yang dilontarkan ke arah penonton.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved