Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Beredar Surat Aremania Gugat Jokowi hingga Panglima TNI, Desak Permintaan Maaf Tragedi Kanjuruhan
Aremania menggugat Presiden Jokowi hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk meminta maaf terbuka buntut kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Namun hingga berita ini diturunkan belum merespons.
Update Jumlah Korban: 131 Orang Meninggal Dunia

Pada update terbaru, jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan bertambah menjadi 131 orang.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto pada konferensi pers di Mapolres Malang, Selasa (4/10/2022).
"Terakhir saya dapat (data) terbaru, jumlah korban tewas naik menjadi 131 jiwa," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo membenarkan data yang disampaikan Albertus.
Wiyanto mengungkapkan penambahan korban meninggal dunia lantaran ada enam korban yang belum teridentifikasi dalam pendataan sebelumnya.
"Sebelumnya enam korban ini tidak terdata karena langsung dievakuasi keluarga secara mandiri ke rumah duka," paparnya.
Adapun rincian dari 131 korban jiwa tersebut, sejumlah 54 korban dievakuasi ke RS Wava Husada Kepanjen.
Kemudian dua korban di RS Hasta Brata Batu, 21 Korban di RSUD Kanjuruhan Kepanjen, 20 korban di RS Saiful Anwar Malang, dan 15 korban di RS Teja Husada Kepanjen.
Serta ada satu korban di RS Ben Mari Pakisaji, tiga Korban di RS Hasta Husada Kepanjen, empat korban di RSI Gondanglegi, satu korban di RS Salsabila Husada Kromengan, dan satu korban di RST Soepraoen Malang.
Sementara terdapat sembilan korban jwa yang langsung dievakuasi ke rumah duka.
"Sementara untuk korban luka ringan sebanyak 260 orang, luka berat 39 orang," tuturnya.
Penambahan korban jiwa ini membuat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menjadi tragedi sepakbola paling mematikan ke-2 sepanjang sejarah sepak bola dunia.
Tragedi ini di bawah peristiwa yang terjadi di Estadio Nacional, Peru saat pertandingan antara Peru melawan Argentina pada tahun 1964.
Baca juga: VIDEO Puluhan Polisi Terseret Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Dicopot hingga Diperiksa Kode Etik