Kasus Lukas Enembe
MAKI Desak KPK Jemput Paksa Lukas Enembe, Singgung Kasus Setya Novanto: Terkesan Tebang Pilih
Gubernur Papua Lukas Enembe mangkir dua kali dari panggilan KPK, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak KPK untuk jemput paksa.
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjemput paksa Gubernur Papua Lukas Enembe.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menilai penjemputan paksa Lukas Enembe nantinya menjadi bukti bahwa KPK tak membedakan perlakuan terhadap tersangka kasus korupsi.
"Maka (KPK) ya sekarang harus menerbitkan surat membawa, dilakukan penangkapan dan bawa di Jakarta."
"Kalau memang sakit dia dihantarkan di rumah sakit," kata Boyamin, dikutip dari tayangan YouTube KompasTv, Kamis (29/9/2022).
Boyamin pun membandingkan kasus Lukas dengan eks ketua DPR RI Setya Novanto.
Setya Novanto yang kala itu berstatus tersangka kasus korupsi KTP elektronik tetap dijemput paksa meski pihaknya mengaku dalam keadaan sakit.
Baca juga: Bertemu Lukas Enembe, Ketua Komnas HAM Pastikan Tidak akan Masuk Ranah Hukum yang Dijalankan KPK
Menurutnya, jika Lukas Enembe tak dilakukan jemput paksa, maka KPK terkesan tebang pilih dan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap tersangka korupsi.
"Nah kalau ini tak dilakukan maka KPK akan terkesan tebang pilih atau perlakuan berbeda."
"Karena dulu Setya Novanto mengaku sakit kayak apapun, benjol-benjol dilakukan penjemputan paksa," katanya.
Seperti diketahui, Lukas Enembe sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK.
Tak datangnya Lukas Enembe diketahui karena kondisi kesehatan dirinya yang sedang sakit.
MAKI Sebut Lukas Enembe Sehat Beberapa Bulan Terakhir
Boyamin Saiman mengaku memiliki bukti Lukas Enembe dalam keadaan sehat dalam beberapa bulan terakhir.
Lukas Enembe bahkan bolak-balik melakukan perjalanan dengan menggunakan jet pribadi ke sejumlah negara.
Data tersebut, kata Boyamin, didapat dari orang-orang yang sekitar Lukas Enembe.
Mereka membenarkan ada dugaan permainan judi di tiga negara yaitu Manila, Singapura, Malaysia.
Dari rekam data yang dimiliki MAKI, Lukas Enembe sangat aktif pergi ketiga negara ini.

Lukas Enembe juga dikabarkan melakukan perjalanan ke Australia dan Jerman.
Tercatat, pada 4 Juni 2022 Lucas Enembe melakukan perjalanan dengan rute Singapura, bertolak ke Makassar dan mendarat di Jayapura
Berlanjut pada 10 Juli 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste kemudian Australia.
Dan terakhir pada 15 Agustus 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste, Australia.
"Jadi menurut saya cukup sehat, berkaitan dengan rencana pemanggilan KPK, mestinya bisa didatangi," kata Boyamin, Selasa (28/9/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews sebelumya.
Komnas HAM Akui Lukas Enembe Sedang Tidak Sehat
Berbeda dengan MAKI, menurut Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik sekarang dalam kondisi sehat.
Keterangan tersebut disampaikan Ahmad Taufan Damanik usai bertandang ke rumah pribadi Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Rabu (28/9/222).
Dalam pertemuan tersebut, Lukas Enembe menceritakan terkait kondisi kesehatannya saat ini di tengah proses hukum yang sedang dijalani.
Ahmad Taufan Damanik mengatakan, kondisi kesehatan orang nomor satu di Provinsi Papua itu memang sedang dalam kurang baik.
Kendati demikian, dirinya mengajak seluruh pihak, termasuk pihak keluarga Lukas Enembe untuk tetap menghormati proses hukum yang sedang dijalankan oleh KPK.
"Memang kami saksikan dalam kondisi kurang sehat, kemudian mendapat penjelasan ada dokumen-dokumen kesehatan yang sudah dikirim ke KPK," kata Taufan, Kamis (29/9/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Galuh Widya Wardani/Erik S)