Kenang Brigadir J, Samuel Hutabarat: Kalau Sehari Tak Telepon Mamaknya, Kurasa Enggak Bisa Tidur Dia
Samuel Hutabarat tahu betul karakter Brigadir Yosua atau Brigadir J, anaknya. Menurut dia, Yosua anak yang polis, penurut, dan penyayang.
Tempo dua hari, Kamaruddin Simanjuntak muncul dan menawarkan diri sebagai pengacara keluarga untuk menangani kasus pembunuhan Brigadir J.

"Dikirim Tuhanlah pengacara kita sekaligus hula-hula kami, Kamaruddin Simanjuntak, itulah sampai sekarang," ucap Samuel.
Sejak kemunculan Kamaruddin, kasus pembunuhan Brigadir J mengalami kemajuan luar biasa.
Polisi telah menetapkan lima tersangka, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf.
Bahkan puluhan polisi yang terlibat obstruction of justice menghadapi sidang etik. Beberapa di antaranya diberhentikan secara tidak hormat, termasuk Ferdy Sambo.
Tangisan Rosti
Tak hanya Samuel Hutabarat yang bercerita, Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J, turut bersuara.
Dalam undangan wawancara di sebuah kafe di Jambi, Rosti Simanjuntak berurai air mata saat diminta bercerita soal sosok almarhum Yosua.

Memulai cerita, Rosti Simanjuntak menyebut Yosua adalah titipan Tuhan yang paling berharga dalam hidupnya.
"Semenjak kecil, memang anak ini dititipkan Tuhan, merupakan harta yang berharga di keluarga kami, terlebih saya ibunya yang sudah melahirkan, membesarkan, mandiri mengajarinya," ungkap Rosti Simanjuntak.
Setali tiga uang dengan sang suami, Rosti mengakui bahwa Yosua adalah anaknya yang paling penurut.
Dalam keadaan apapun, Yosua tidak pernah mengeluh atau membantah ucapan sang ibu.
Karenanya saat mendengar Yosua telah tiada, hati Rosti hancur berantakan.
"Kalaupun diceritakan, sangat berat, mungkin kalau saya ceritakan, antara percaya enggak percaya. Apapun penderitaannya, dia ( Yosua) menerima dan tidak pernah berkata apapun saking penurutnya, dan patuhnya, itu kelebihan di antara mereka berempat," kata Rosti Simanjuntak.
Mengenang sosok Brigadir J, Rosti menyebut putranya bisa mengerjakan semua pekerjaan.