Senin, 6 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Bripka RR Ungkap Ferdy Sambo Menangis Saat Tanya Peristiwa Magelang, Kondisinya Terguncang

Irjen Ferdy Sambo diketahui sempat menangis saat menanyakan soal pristiwa Magelang kepada Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR.

Penulis: Adi Suhendi
WARTA KOTA/YULIANTO
Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo atau Irjen FS menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Bripka RR mengungkap sebelum peristiwa penembakan Brigadir J, Ferdy Sambo sempat menangis tanya soal peristiwa Magelang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irjen Ferdy Sambo diketahui sempat menangis saat menanyakan soal pristiwa Magelang kepada Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR.

Hal tersebut diketahui terjadi saat Ferdy Sambo dan Bripka RR berada di rumah Jalan Saguling, Jakarta Selatan, sebelum peristiwa penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 8 Juli 2022.

Awalnya Bripka Ricky dipanggil Ferdy Sambo yang berada di lantai tiga.

Dalam pertemuan tersebut Bripka RR ditanya soal kejadian dugaan pelecehan seksual yang dialami istrinya Putri Candrawathi di Magelang.

"Kan di Saguling itu dipanggil. Dipanggil, dia (sambo) tanya, ada kejadian apa di Magelang?" kata pengacara Bripka Ricky, Erman Umar kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Ferdy Sambo Sempat Tanya Bripka Ricky Rizal Saat di Rumah Saguling: Kamu Berani Tembak Yosua?

Mendengar pertanyaan Ferdy Sambo, Bripka RR mengaku tidak tahu.

"Kamu tahu nggak? Nggak tahu," lanjut Erman Umar.

Kemudian, Ferdy Sambo pun mengatakan kepada Bripka RR bila istrinya Putri Candrawathi dilecehkan.

"Ini Ibu dilecehkan, dilecehkan. Dan itu (Sambo) sambil nangis dan emosi," kata Erman.

Bripka RR kembali menjawab bila dirinya tidak tahu.

"Saya nggak tahu Pak", kata Erman menirukan jawaban Bripka RR saat itu.

Baca juga: Bripka RR Ceritakan Kejadian di Magelang yang Belum Banyak Diketahui Publik

Seusai pembicaraan itu, Ferdy Sambo pun meminta Bripka RR untuk menembak Brigadir J.

Namun, permintaan itu ditolak karena Bripka RR tak berani menjadi eksekutor.

"Ya udah kalau gitu. Kamu berani nembak? Nembak Yosua?" kata Erman menirukan kata-kata Sambo kepada kliennya.

"Saya nggak berani Pak, saya nggak kuat, nggak berani Pak," kata Erman menirukan jawaban Bripka RR.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved