Senin, 6 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Fahmi Alamsyah Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo, Pengamat: Sebaiknya Bubarkan Penasihat Kapolri

Mantan penasehat Kapolri, Fahmi Alamsyah diduga terlibat dalam skenario yang dibuat Irjen Ferdy Sambo dalam membunuh Brigadir J.

Editor: Wahyu Aji
Surya, istimewa
Fahmi Alamsyah (kiri), Irjen Ferdy Sambo (kanan). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan penasihat Kapolri, Fahmi Alamsyah diduga terlibat dalam skenario yang dibuat Irjen Ferdy Sambo dalam membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Terkait itu, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic (ISESS), Bambang Rukminto meminta agar lembaga penasehat Kapolri itu segera dibubarkan karena dianggap lebih banyak kerugian dibanding manfaatnya.

"Saya melihat lembaga tim penasehat ini sebaiknya dibubarkan saja karena ke depan akan banyak mudhorotnya daripada manfaatnya," kata Bambang kepada Tribunnews.com, Minggu (21/8/2022).

Menurutnya, lembaga itu merupakan struktur bayangan yang hanya timpang tindih dan bisa merusak struktur organisasi yang asli.

"Karena bukankah Kapolri sudah punya para pati dalam jajaran staf ahli dan ratusan analis2 kebijakan (anjak) di internal?" ucapnya.

"Belum lagi ada Kompolnas sebagai lembaga negara yang bisa memberikan arahan terkait kebijakan Polri," sambungnya.

Di sisi lain, lanjut Bambang, pengunduran diri Fahmi  hanya merupakan bentuk lepas tangan dengan dengan alasan hanya membuatkan press rilis dalam kasus ini.

Untuk itu, dia mendesak Polri juga melakukan pemeriksaan terhadap Fahmi Alamsyah yang diduga terlibat dalam skenario ini.

"Saya tidak tahu mulai kapan lembaga itu ada. Apakah resmi atau tidak? Kalau tidak resmi menggunakan anggaran darimana? Tetapi kalau resmi dan menggunakan anggaran negara harusnya rekrutmennya juga wajib transparan," jelasnya.

Baca juga: Fahmi Alamsyah Disebut Operasi Sebar Duit Rekayasa Kasus Brigadir J, Saor: Tak Fair Belum Tersangka

Diberitakan sebelumnya, Nama Penasehat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah terseret dalam pusaran kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Dia diduga turut merekayasa dan membantu Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Penasehat Ahli Kapolri Bidang Hukum, Chairul Huda menyatakan bahwa tindakan Fahmi Alamsyah yang diduga membantu Irjen Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J tidak ada hubungannya dengan jabatannya sebagai penasihat Ahli Kapolri.

"Saudara Fahmi Alamsyah itu benar penasihat Ahli Kapolri tapi ketika dia membantu suatu hal atau hal lain kepada Pak Sambo itu bukan kedudukan dia sebagai penasihat Ahli Kapolri. Jadi tidak ada hubungannya dengan institusi penasihat ahli Kapolri atau kelompok orang yang menjadi penasihat ahli Kapolri," kata Chairul kepada Tribunnews.com, Kamis (11/8/2022).

Ia menuturkan bahwa para penasihat ahli Kapolri baru mengetahui Fahmi Alamsyah diduga terlibat dalam kasus Irjen Ferdy Sambo dari pemberitaan awak media. Awalnya, mereka berpikir informasi itu tidak benar alias hoax.

Bahkan, kata Chairul, para penasihat ahli Kapolri sempat memberikan saran agar Fahmi Alamsyah untuk memberikan hak jawab atas pemberitaan yang beredar di media sosial. Hal itu bertujuan untuk membantah semua tudingan tersebut.

"Kami menduga itu awalnya menduga itu hoax. Makanya ketua penasihat ahli Kapolri menyarankan Pak Fahmi itu menggunakan hak jawab atas pencantuman dan jabatan beliau terkait dengan skenario maupun kronologis tembak menembak di rumah dinas Pak Ferdy Sambo," jelas Chairul.

Chairul menuturkan bahwa kecurigaan para penasihat ahli Kapolri mulai muncul setelah saran tersebut tidak digubris oleh Fahmi Alamsyah. Akhirnya, Fahmi Alamsyah pun mengakui bahwa dirinya mengetahui kronologis penembakan Brigadir J tak lama sesudah kejadian atau pada Jumat 8 Juli 2022 malam.

"Beliau tidak merespons sampai informasinya kemudian makin banyak tentang hal itu. Nah barulah setelah berkali kali ditanyakan beliau memberikan penjelasan bahwa benar beliau mengetahui informasi itu sejak Jumat malam, beliau kemudian diminta untuk menyusun draf pers rilis dan seterusnya," ungkap Chairul.

Dijelaskan Chairul, Fahmi Alamsyah mengaku mendapatkan kronologis penembakan terhadap Brigadir J dari Irjen Ferdy Sambo.

Dia mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut yang sebenarnya.

Baca juga: Hermawan Sulistyo: Fahmi Alamsyah Operator yang Rancang Skenario Setelah Brigadir J Tewas Tertembak

"Beliau merespons lagi yang intinya kurang lebih sama bahwa apa yang disampaikan itu kurang lebih sama dengan apa yang dijelaskan Pak Sambo kepada dia," pungkasnya.

Kapolri Janji Usut Fahmi Alamsyah

Terkait itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman soal dugaan itu.

"Jadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja, apabila kita temukan, kita proses," kata kata Listyo dalam konferensi pers di Bareskrim Polri Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022) malam. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved