Sabtu, 4 Oktober 2025

HUT Kemerdekaan RI

Gibran Semangati Anggota Paskibra yang Menangis Usai Gagal Kibarkan Merah Putih di Solo: Ora Opo-opo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memanggil para paskibraka untuk tetap tegak meski mereka gagal mengibarkan merah putih.

istimewa/tangkap layar Yutibe berita surakarta
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memanggil para paskibraka untuk tetap tegak meski mereka gagal mengibarkan merah putih. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana khidmat mendadak menjadi haru biru saat para anggota paskibra gagal mengibarkan bendera Merah Putih saat upacara HUT ke-77 RI di Stadion Sriwedari Solo, Rabu (17/8/2022).

Usai pengibaran bendera selesai, mereka yang bertugas saling berpelukan.

Mereka adalah Muhammad Nabhan Haikal Fikri sebagai pengerek, bagian tengah Albert Maulana, serta pembentang bendera Muhammad Fashadiyah Ulhaq.

Baca juga: Bendera Merah Putih Gagal Berkibar saat Upacara HUT RI di Solo, Gibran Beri Semangat ke Paskibra

Usai upacara selesai, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memanggil para paskibraka untuk tetap tegak, memberikan salam dan melambaikan tangan.

"Ayo menyapa para penonton dulu. Ora opo-opo (tidak apa-apa)," ucap Gibran dengan suara pelan menangkan. 

Ia terlihat menepuk lengan para anggota Paskibraka seolah memberikan suntikan semangat pada mental mereka yang sedih gagal mengibarkan bendera merah putih. 

Namun, tangis anggota paskibraka ini semakin pecah tatkala harus melambaikan tangan dan berjalan menyapa penonton yang hadir.

Para anggota paskibra yang didampingi Gibran itu berjalan sambil menangis dengan melambaikan tangan.
Mereka diteriaki penonton untuk tetap semangat agar tidak berkecil hati.

"Semangat, semangat," ujar penonton yang berada di tribun stadion Sriwedari.

Baca juga: Kisah Anak Tukang Bangunan Jadi Pembawa Baki Paskibra Kota Bandung

Tiga orang petugas pengibar bendera merah putih itu langsung dihampiri oleh orang tuanya untuk diberikan semangat dan agar tidak kecewa.

Nabhan, yang didapuk sebagai pengerek, tak dapat menutupi kesedihannya karena gagal mengibarkan sang Merah Putih.

Momen detik-detik bendera Merah-Putih gagal berkibar saat upacara HUT RI ke-77 yang digelar di Stadion Sriwedari, Solo pada Rabu (17/8/2022). Menanggapi insiden ini, Gibran pun memberikan semangat kepada petugas Paskibraka.
Momen detik-detik bendera Merah-Putih gagal berkibar saat upacara HUT RI ke-77 yang digelar di Stadion Sriwedari, Solo pada Rabu (17/8/2022). Menanggapi insiden ini, Gibran pun memberikan semangat kepada petugas Paskibraka. (YouTube Kompas TV)

Dirinya menceritakan penyebab bendera merah putih tak dapat berkibar.

"Besi yang untuk mengibarkan bendera patah, tadi sudah sempat dicantolkan," ujar Nabhan.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan paskibra yang sudah dikukuhkan untuk tidak berkecil hati.

Baca juga: Gibran Beri Jawaban soal Tarik Masker Paspampres yang Pukul Sopir Truk Dinilai Kurang Sopan

"Yang namanya kejadian seperti ini kecelakaan, tidak bisa diprediksi, ya kesalahan kecil saya mohon maaf. Adik-adik Paskibra sudah semangat," ucap Gibran.

Meski tidak dapat dikibarkan di tiang bendera, Gibran mengatakan bahwa upacara bendera pada hari ini berjalan dengan lancar.

"Iya nggak apa-apa (nggak kepasang), kesalahan teknis tidak bisa kita prediksi. Ya lumayan lancar," terangnya.

Dalam upacara HUT ke-77 RI tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka didapuk menjadi Inspektur Upacara. Sedangkan komandan upacara adalah Kapten Kal. Prasetio R. N. S., ST. Han yang berasal dari TNI Angkatan Udara.

Sayangnya, upacara kali ini diwarnai insiden tidak berkibarnya sang merah putih di tiang bendera.

Kejadian itu terjadi saat bendera hendak dibentangkan oleh Fashadiyah.

Baca juga: Ring Besi Pengait Tali Patah, Bendera Merah Putih Gagal Berkibar di Solo dan Ini Tanggapan Gibran

Meski tidak dapat dikibarkan di tiang bendera, lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap bergema di Stadion Sriwedari.

Namun demikian, bendera merah putih tersebut akhirnya tetap dibentang oleh Fashadiyah Ulhaq dan Albert Maulana dengan tangan mereka sendiri sebagai pemegang bendera.

Usai lagu kebangsaan Indonesia Raya selesai, tepuk tangan hadirin peserta upacara membahana untuk memberikan semangat kepada para anggota paskibra.

Bahkan hingga paskibra meninggalkan lokasi upacara, tepuk tangan yang hadir dalam upacara terus terdengar.

Gibran Pakai Baju Jawa Sikepan Alit 

Gibran Rakabuming mengenakan busana beskap Jawa Alit berwarna cokelat saat menjadi inspektur upacara pada upacara HUT RI ke-77 yang digelar di Stadion Sriwedari, Solo pada Rabu (17/8/2022).
Gibran Rakabuming mengenakan busana beskap Jawa Alit berwarna cokelat saat menjadi inspektur upacara pada upacara HUT RI ke-77 yang digelar di Stadion Sriwedari, Solo pada Rabu (17/8/2022). (TRIBUN SOLO/Tara Wahyu Nor Vitriani)

Saat menjadi inspektur upacara, Gibran mengenakan busana Jawa Sikepan Alit berwarna cokelat.

Busana tersebut digunakan hanya untuk yang berpangkat Dipati atau penguasa saja.

Sedangkan warna cokelat, mempunyai air tanah atau membumi.

"Beskap biasa warna cokelat, warna tanah. Artinya membumi," kata Gibran. Selain itu, dominasi warna cokelat disebutnya membuat ada kesan yang aman, nyaman dan hangat.

Bahkan secara psikologi warna, cokelat adalah warna yang akan memberikan kesan dapat diandalkan dan kuat. Arti warna cokelat adalah sebuah kekuatan hidup dan pondasi kehidupan.

Sementara itu saat pidato, Gibran optimis Kota Solo dapat bangkit dan pulih dari dampak pandemi covid-19.

"Saya minta semua pihak, semua elemen instansi tetap menjaga protokol kesehatan sosialisasikan kepada masyarakat bahwa untuk mengikuti vaksinasi booster," ucapnya.
Saat keadaan yang menantang dan krisis masih mengancam Kota Solo masih bisa bertahan.

"Dan ini arah menuju pemulihan ekonomi sudah mulai terasa," paparnya. (Tribun Network/nor/wly)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved