Taman Nasional Komodo
Muncul Petisi Tolak Kenaikan Tiket TN Komodo hingga Menteri Sandiaga Uno Bakal Dipanggil DPR
Ribuan orang tandatangani petisi tolak kenaikan tiket TN Komodo dan muncul aksi demo, Menteri Sandiaga Uno bakal dipanggil DPR.
Penulis:
Theresia Felisiani
Sementara Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno menyebut populasi komodo di TN Komodo Labuan Bajo cenderung meningkat.
Menurutnya, total komodo pada 2018 sebanyak 2.897 ekor dan pada 2019 bertambah menjadi 3.022.
Pernyataan ini di lontarkan 27 Oktober 2020, Wiratno mengklaim, jika komodo dilindungi secara serius dan konsisten, aktivitas wisata dengan kondisi saat ini tidak bakal membahayakan satwa.
"Kita melihat ada perlunya memperketat aturan di Taman Nasional Komodo, tetapi bukan dengan cara menaikan harga tiket masuk sampai dengan 17x lipat dari sebelumnya. Cara tersebut hanya akan melemahkan daya saing Taman Nasional Komodo dan bisnis pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya. Efeknya akan berimbas ke warga Labuan Bajo yang mengandalkan pariwasata dan turis untuk memulihkan ekonomi daerah dari pasca Pandemic yang menyerang dari 2020 hingga 2021 akhir," ujarnya.

Aksi Mogok Massal Pelaku Wisata Labuan Bajo, Komisi X DPR Agendakan Panggil Kemenparekraf di RDP
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira merespons aksi mogok massal pelaku pariwisata di Labuan Bajo.
Menurut Andreas Hugo Pareira, ada dua hal yang memicu soal aksi kogok tersebut.
Pertama, kata Andreas Hugo Pareira, karena kenaikan tarif ke TN Komodo yang drastis Rp 3,75 juta yang menimbulkan shock bagi pelaku wisata di Labuan Bajo.
"Mekhawatirkan akan berkurangnya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, yang tentunya akan berimbas pada pelaku wisata dan Ekraf yang baru saja mulai pulih dari situasi pandemi dengan mulai kembali ramainya kunjungan wisata ke Labuan Bajo," kata Andreas Hugo Pareira dalam keterangannya kepada Tribunnews, Selasa (2/8/2022).
Legislator PDIP ini mengatakan, jika kekhawatiran ini wajar, karena para pelaku wisata dan ekraf di Labuan Bajo sebagaimana pelaku wisata daerah lain benar-benar terpukul oleh pandemi.
Kedua, lanjut Andreas Hugo Pareira, meskipun demonstrasi menentang kenaikan tarif ke kawasan TN Komodo ini sudah dijawab dengan ditetapkannya kunjungan ke pulau Rinca.
Tetapi, dengan tarif yang berlaku, artinya tidak ada kenaikan.
Namun tarif masuk ke pulau Padar dan Komodo tetap dinaikan menjadi Rp3,75 juta rupiah dengan alasan untuk kepentingan konservasi yang berbiaya mahal, sebagaimana penjelansan pemda NTT.
Namun, penjelasan ini nampaknya tidak menyurutkan aksi mogok massal pelaku wisata.
"Soal urgensi konservasi untuk pulau Komodo dan Padar saya kira kita semua sepakat, karena memang ini untuk kepentingan keberlanjutan hidup biawak purba varanus comodensus dan habitat aslinya di Komodo dan Padar," terangnya.